Tuesday, March 27, 2012

Memilih Bibit Itik Dalam Usaha Budidaya Secara Semi Intensif

Sebagian peternak menganggap Itik / Bebek petelur yang baik diperoleh dari pemeliharaan sejak day old duck (DOD). Alasannya sejak kecil mereka bisa beradaptasi dengan peternak dan lingkungan. Sebagian lain terpaksa membesarkan DOD karena di daerahnya tidak ada pedagang bibit Itik / Bebek siap telur. Alasan lainnya, membeli DOD, lebih murah ketimbang bibit Itik / Bebek siap telur. Bagi yang bermodal cukup dan ingin segera memproduksi telur tidak ada salahnya memilih bibit siap telur. Metode inilah yang banyak dipilih peternak. Bibit siap telur, secara biologis telah waktunya berproduksi. Umumnya Itik / Bebek bertelur pada umur 6 bulan.

Beberapa jenis Itik / Bebek lokal, seperti Itik / Bebek Tegal, Mojosari, Magelang, Alabio, dan Bali bisa jadi pilihan. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Misalnya, ukuran telur Itik / Bebek Magelang besar. Namun, karena postur tubuhnya besar, makannya pun banyak sehingga menambah biaya produksi. Hal ini bisa menjadi pertimbangan.
Paling ideal memilih jenis Itik / Bebek yang sentra bibitnya mendekati lokasi peternakan. Untuk Jawa Barat, dapat memilih Itik / Bebek Tegal. Di Jawa Timur, tersedia Itik / Bebek Mojosari. Peternak bisa datang langsung ke sentra Itik / Bebek tersebut untuk mencari pembibit yang terbaik. Sentra Itik / Bebek Mojosari ada di Desa Modopuro dan Sumbertanggul, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Selain di Desa Pesurungan Lor, Tegal, Itik / Bebek Tegal menyebar ke Pekalongan, Brebes, Cirebon, Indramayu dan Karawang. Sentra Itik / Bebek magelang antara lain berada di Kecamatan Muntilan. Di sentra itulah bibit DOD atau Itik / Bebek siap telur dipesan.
Bila yang dipilih DOD, hendaknya peternak mempelajari kualitas DOD yang baik. Pertama, perhatikan postur tubuhnya. DOD yang baik berbadan tegap, kaki dan paruhnya besar, serta tidak cacat. "Kadang perutnya besar, yang ini kurang bagus," ujar Suyono spesialis penetas Itik / Bebek Mojosari. Hindari memilih DOD jantan. Ciri-ciri DOD betina berbulu cokelat kemerahan, paruh hitam keputihan, suara nyaring, dan mukanya manis. Sedangkan jantan mempunyai ciri bulu cokelat kehitaman, paruh hitam kelam, suaranya agak serak, dan berwajah angker. Untuk lebih memastikan lihat dan bukalah kloakanya. Bila kedapatan penis, berarti jantan.

Cara Membedakan Jenis Kelamin Bebek/Itik Jantan dan Betina DOD (Day Old Duck)

Ada tiga cara metode sederhana yang dapat digunakan untuk membedakan mana anak itik yang laki-laki (jantan) dan mana itik yang perempuan (betina) yaitu dengan teknik bend sexing, voice sexing dan hand sexing. Bagi yang pemula sebaiknya memilik tehnik sexing yang hand karena tingkat kesulitan rendah dan tingkat kebenaran yang tinggi.

1. Hand Sexing
Hand sexing adalah cara menentukan bebek jantan betina dengan memegang dan melihat bagian anus / dubur / kloaka bebek. Pegang bebek dengan tangan kiri dengan punggung ke arah bawah serta tangan kanan membuka dubur. Jika ada tonjolan runcing warna putih seperti akar kecambah maka itu jantan, sedangkan apabila tidak ada maka betina.

2. Voice Sexing
Voice sexing adalah cara menentukan bebek jantan betina dengan mendengar suaranya. Pegang bebek dan tekan bagian pangkal leher di dekat tembolok. Jika suara serak maka jantan dan jika melengking nyaring itu bebek betina.

3. Bend Sexing
Bend sexing adalah cara membedakan kelamin betina dan jantan anak bebek/itik dod (day old duck) dengan melihat gerak-gerik bebek. Yang jantan kepala lebih besar, badan lebih besar, warna bulu gelap, gerakan lebih tenang, bulu kepala kasar panjang, paruh runcing gelap melengkung, sedangkan yang betina kebalikannya.

Keterangan :
DOD / day old duck adalah itik/bebek yang baru menetas.

Saturday, March 24, 2012

Memberi Pakan Ayam Bangkok


Pakan Ayam Jago Bangkok
Pakan ayam jago tidak hanya satu komposisi saja, lebih baik campuran dari berbagai komposisi sehingga kebutuhan gizi & nutrisi pada ayam lebih bagus. Komposisi itu diantaranya Jagung, Kacang Ijo, Beras Abang (Merah), Nasi, Konsentrat (AD1) dan Bekatul (katul). Komposisi tersebut tergantung jenis ayamnya untuk mengkombinasi jumlah prosentase banyaknya. Seumpama ayam pukul, kacang ijo lebih diperbanyak. Kalau ayam jalu, yang diperbanyak Beras Merahnya. Jika komposisi pakan tersebut terlalu banyak bisa dikurangi tergantung pilihan kita. Semua pakan tersebut dicampur dengan air hangat kemudian diremas-remas supaya tercampur rata dan mudah untuk dimakan.
Memiliki ayam bangkok tidak hanya memelihara saja, tapi juga diperhatikan hal-hal penting lainnya misalnya tempat pemeliharaannya (kandang atau umbaran), masalah pakan dan kesehatan ayam tersebut.
Untuk masalah pakan merupakan salah satu faktor utama dalam memelihara ayam. Pada pakan, keseimbangan nutrisi harus diperhatikan karena sangat berpengaruh besar pada pertumbuhan, stamina dan kemampuan bertarung. Memelihara ayam bangkok tidak seperti memelihara ayam jawa dimana ayam bangkok lebih mudah terserang penyakit meskipun ayam jawa juga bisa terserang penyakit juga. Ayam jawa (wareng misalnya) hanya diumbar di kebon saja sudah bisa hidup dan diberi pakan sisa-sisa.
Makanya para penyayang ayam bangkok selalu memperhatikan menu makanannya. Perhatian pada pakan ayam mulai dari masih anak ayam (kudhok) sampai menjadi ayam jago memiliki kebutuhan pakan yang berbeda dari setiap pertumbuhan.
Saya tertarik membaca artikel soal memberi pakan ayam di teman-teman blog atau teman-teman penghobi ayam bangkok. Saya akan mencoba memberikan pengalaman saya tentang pakan ayam yang mungkin teman-teman blog atau pecinta ayam bangkok lebih tau soal pakan ayam bangkok ini. Pakan yang saya uraikan tentang pakan ayam Jagoan atau yang sudah jago.
Seandainya tidak memakai Kacang Ijo juga tidak apa-apa, karena harganya cukup mahal sekitar enambelas ribu per kilonya. Memang kacang ijo ini sangat bagus untuk pakan tapi coba cari alternatif lain atau untuk sekedar irit kacang hijaunya dikasih sedikit saja. Jagung juga bagus, murah dan kandungan nutrisinya juga tidak kalah dengan kacang ijo. Jagung dapat membantu pertumbuhan bulu baru pada ayam, biasanya digunakan untuk merontokkan bulu ayam yang sudah mau ganti. Porsi jagung ini dilebihkan untuk ayam yang sedang ganti bulu atau mabung (ngebung). Fungsi beras merah adalah untuk mengencangkan otot-otot dan menu diet yang bagus. Pemberian beras merah ini kalu sudah jago atau bisa juga langsung diberikan kepada jenis ayam yang mudah gemuk.
Kegemukan pada ayam akan mengurangi kelincahan, padahal ayam bertarung membutuhkan kelincahan.

Kandungan Nutrisi Pakan yang Dibutuhkan :

  • Protein
    Berfungsi sebagai zat pembangun tubuh. Protein berguna untuk meningkatkan jumlah otot serta daging, sehingga sangat dibutuhkan oleh anak ayam yang sedang tumbuh sampai berumur 6 bulan dan yang sedang dipersiapkan untuk diadu. Untuk menambahkan protein, para pemilik ayam sabung sering menambahkan cincangan daging kambing dalam pakan untuk ayamnya.
  • Lemak
    Zat ini juga dibutuhkan ayam yang sedang tumbuh. Bagi ayam yang akan disabung, lemak tidak terlalu perlu. Ayam sabung justru harus langsing, singset, dan padat tubuhnya. Jika terlalu banyak lemak, ayam akan keberatan badan sehingga mudah lelah atau tidak mapu untuk memukul.
  • Karbohidrat
    Zat ini sangat dibutuhkan oleh ayam sabung untuk menjaga stamina. Stamina ayam memang harus diperhatikan karena harus bertarung beberapa ronde, setiap ronde lamanya 15 menit.
  • Vitamin dan mineral
    Dua zat ini bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta kelincahan ayam sewaktu bertarung, meskipun jumlah yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, hanya 1-2% dari total ransum. Vitamin dan mineral juga berguna sebagai katalisator dalam proses metabolisme. Pemberian vitamin B kompleks sangat dibutuhkan untuk meningkatkan aktivitas ayam sabung. Kedua unsur tersebut sangat dibutuhkan untuk metabolisme dan pertumbuhan fisik ayam, seperti pertumbuhan tulang, mencegah kelumpuhan, dan menghindarkan kecacatan pada kaki.
  • Air
    Selain pakan, ayam juga membutuhkan air. Air ini antara lain digunakan untuk proses metabolisme. Air juga diperlukan sebagai pelarut. Hampir 60% tubuh ayam terdiri atas air yang juga berguna dalam proses pencernaan, mengatur suhu badan, dan menyeimbangkan atau mengatur berbagai zat di dalam tubuh ayam.
  • Hijauan
    Hijauan merupakan pakan tambahan bagi ayam bangkok. Biasanya hijauan diberikan sejak anak ayam berumur dua bulan. Pakan hijauan berupa kecambah kacang hijau (taoge), kangkung, daun pisang, dan hijauan lainnya yang mengandung air dan tidak memberikan efek racun bagi ayam.
  • Grit
    Grit adalah bahan yang digunakan untuk membantu pencernaan ayam di tembolok, yaitu berupa kulit kerang atau cangkang bekicot. Grit bisa diberikan kepada ayam muda di dalam kandang umbaran. Grit tidak boleh diberikan kepada anak ayam di bawah umur tiga bulan karena akan mengganggu atau melukai pencernaannya.

Burung Kalkun

Kalkun tergolong jenis unggas yang dalam perkembanganya tidak sepesat ayam. Namun, akhir-akhir ini kalkun mulai diperhitungkan untuk diternakkan dengan mulai disajikanya daging kalkun sebagai salah satu menu pada pesta-pesta.


  Di Amerika, ada banyak bangsa kalkun, tetapi yang terpenting ada 5 jenis, sebagai berikut:
  1. Kalkun broad breasted white, merupakan bangsa kalkun yang bulunya berwarna putih. Bobot badan betina antara 6,5-60 butir per musim.
  2. Kalkun broad breasted bronze, karakteristiknya hampir sama dengan kalkun broad breasted white, tetapi mempunyai bronze pada ekor dan sayap.
  3. Kalkun american mammoth bronze, karakteristiknya hampir sama dengan 2 bangsa diatas, tetapi ototnya berwarna putih dengan ukuran badan lebih kecil, bobot betina sekitar 4,5 kg dan jantan sekitar 6,5 kg. Produksi telur tinggi, yaitu 100-120 butir/tahun.
  4. Kalkun belsville, dadanya kurang berkembang.
  5. Kalkun whyte hybrid, merupakan hibrid dari berbagai bangsa yang disilangkan.

Pemilihan bibit kalkun sama dengan ayam ras, yaitu dipilih berdasarkan kemampuan produksi dari tetuanya. Selain itu, seleksi individu berdasarkan morfologinya juga perlu diperhatikan.

Secara umum perkandangan kalkun sama dengan perkandangan ayam. Hanya saja, hal yang perlu diperhatikan bahwa kalkun mempunyai bobot badan yang lebih besar dibandingkan ayam sehingga kepadatan kandang dikurangi. Kebutuhan kepadatan kandang sekitar 0,28-0,47 per ekor pada kalkun umur 8 minggu. Jika kandang yang digunakan berlantai panggung, kekuatan dasar kandang perlu diperhatikan.

Tatalaksana pemeliharaan kalkun sama dengan ayam. Kalkun mulai berproduksi setelah30 minggu dari dewasa kelamin tercapai. Selama 25 minggu, kalkun dapat memproduksi 88-93 butir. Pemberian pakan pada kalkun hampir sama dengan ayam. Kebutuhan protein dalam pakan untuk kalkun masa starter (0-8 minggu) sekitar 26-28%, sedangkan saat grower (8-24 minggu) sekitar 14-22%.


MASAKAN KALKUN

Tips Agar Hasil Tetasan Tidak Cacat

Sebenarnya dalam penetasan telur kita pasti pernah menemui masalah hasil anakan yg cacat, tapi ada beberapa hal yg perlu kita cermati dalam  menetaskan telur. Karena Ada beberapa masalah yang harus diketahui oleh operator penetasan yaitu masalah-masalah  yang menyebabkan anak hasil tetasan cacat dan sebagai operator haruslah bisa  mengevaluasi masalah-masalah atau data catatan dalam suatu periode penetasan, karena dengan itu operator bisa menyimpulkan atau menganalisa kesalahan mana yang menyebabkan hal tersebut terjadi.dan dengan kesimpulan tersebut kita dapat mengevaluasi proses penetasan untuk periode berikutnya.
          Seharusnya telur yang ada di dalam mesin tetas harus  terdaftar di dalam catatan mulai dari asal telur, berat telur, dan kondisi telur sebelum masuk ke mesin tetas..maka telur harus diberi nomor atau diberi kode.itulah yang seharus dilakukan oleh operator, karena dengan cara tersebut operator bisa lebih selektif lagi untuk periode penetasan berikutnya yang lebih baik.

             Sebagai gambaran dari pengalaman saya penyebab hasil tetasan cacat.

  1. Kesalahan / ketidak tepatan suhu mesin tetas.
    Dalam perkembangan embrio umur 3-6 hari adalah masa kritis pertama dari embrio. karena pembentukan jaringan saraf  utama terjadi pada masa ini jadi operator harusnya tidak mengganggu/ mengusik telur pada masa itu.
  2. Kesalahan pembalikan telur.
    Pembalikan telur harus dilakukan dengan benar, kemiringan telur 45 derajat dan posisi telur tidak terbalik yakni sisi tumpul berada di bagian atas. Apabila peneropongan telur dilakukan di luar operator harus mengembalikan telur pada posisi semula, jangan sampai terbalik karena yang pasti sudah mengganggu putaran telur. Caranya kita beri tanda yang seragam  contohnya beri tanda huruf A  jangan sampai kita mengambil A berdiri kita mengembalikan A terbalik.
  1. Kualitas telur.
    Untuk mendapat hasil tetas yang bagus operator harus memilih telur yang memenuhi kriteria telur tetas yang baik mulai dari bentuk dan ukuran karena dengan bentuk dan ukuran tidak normal daya tetasnya rendah seandainya mau menetas kualitas anakan tidak normal/cacat
  2. Kualitas pakan induk.
    Pernah saya baca artikel yang menyatakan bahwa dari induk yang di beri obat sejenis perangsang telur bisa mengakibatkan kualitas telur kurang baik dan persentase cacat lebih tinggi
  3. Kualitas induk.
    untuk telur tetas sebaiknya induk berumur lebih dari 12 bulan dan kurang dari 2,5 Tahun
  4. Karena ada Penyakit  pada telur 
Anakan yang cacat itu terjadi di dalam telur bisa terjadi seperti 6 hal di atas  termasuk persendian yang tidak tepat itu bisa terjadi pada masa  kritis, kedua jangan sekali-kali membuka mesin tetas terlalu lama karena hilangnya kelembaban  karena terbukanya mesin tetas.akan  berakibat fatal pada proses ini.kalau memang itu terjadi tambahkan air hangat pada bak air untuk mempercepat naiknya kelembapan.bila terjadi kelainan pada persendian lutut anak tetasan biasanya bisa diatasi dengan memijat dan menempatkan persendian lutut tersebut pada tempatnya kalau memang tidak parah dan hasilnya bisa normal.

Bisnis Burung Walet

Burung walet adalah sejenis burung pemakan serangga dengan cara meluncur menerkam mangsanya. Burung walet berwarna gelap, terbangnya cepat dengan ukuran kecil serta memiliki sayap yang berbentuk sabit yang runcing. Burung walet bertempat tinggal di gua-gua atau rumah-rumah yang cukup lembab, remang-remang dan gelap.

Manfaat dari budidaya burung walet adalah sarang dari air liur burung walet harganya mahal. Air liur burung walet sendiri berguna untuk menyembuhkan penyakit paru-paru, panas dalam, melancarkan peredaran darah dan penambah tenaga.
Anda tertarik dengan budidaya burung walet. Jangan khawatir tentang informasi budidaya burung walet, gom-green.blogspot.com akan mengupas cara budidaya burung walet yang benar sebagi berikut.

Persyaratan lokasi

- Dataran rendah dengan ketinggian maksimum 1000 m dpl.
- Daerah yang jauh dari jangkauan pengaruh kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat.
- Daerah yang jauh dari gangguan burung-burung buas pemakan daging.
- Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai, rawa-rawa merupakan daerah yang paling tepat.


Penyiapan sarana yang diprlukan
Gedung untuk kandang walet harus memiliki suhu, kelembaban dan penerangan yang mirip dengan gua-gua alami. Suhu gua alami berkisar antara 24-26 derajat C dan kelembaban ± 80-95 %. Pengaturan kondisi suhu dan kelembaban dilakukan dengan:
Peralatan yang dibutuhkan
- Melapisi plafon dengan sekam setebal 2° Cm
- Membuat saluran-saluran air atau kolam dalam gedung.
- Menggunakan ventilasi dari pipa bentuk “L” yang berjaraknya 5 m satu lubang, berdiameter 4 cm.
- Menutup rapat pintu, jendela dan lubang yang tidak terpakai.
- Pada lubang keluar masuk diberi penangkal sinar yang berbentuk corong dari goni atau kain berwarna hitam sehingga keadaan dalam gedung akan lebih gelap. Suasana gelap lebih disenangi walet.


Bentuk dan konstruksi gedung
Umumnya, rumah walet seperti bangunan gedung besar, luasnya bervariasi dari 10×15 m 2 sampai 10×20 m 2 . Makin tinggi wuwungan (bubungan) dan semakin besar jarak antara wuwungan dan plafon, makin baik rumah walet dan lebih disukai burung walet. Rumah tidak boleh tertutup oleh pepohonan tinggi. Tembok gedung dibuat dari dinding berplester sedangkan bagian luar dari campuran semen. Bagian dalam tembok sebaiknya dibuat dari campuran pasir, kapur dan semen dengan perbandingan 3:2:1 yang sangat baik untuk mengendalikan suhu dan kelembaban udara. Untuk mengurangi bau semen dapat disirami air setiap hari. Kerangka atap dan sekat tempat melekatnya sarang-sarang dibuat dari kayu-kayu yang kuat, tua dan tahan lama, awet, tidak mudah dimakan rengat. Atapnya terbuat dari genting. Gedung walet perlu dilengkapi dengan roving room sebagai tempat berputar-putar dan resting room sebagai tempat untuk beristirahat dan bersarang. Lubang tempat keluar masuk burung berukuran 20×20 atau 20×35 cm 2 dibuat di bagian atas. Jumlah lubang tergantung pada kebutuhan dan kondisi gedung. Letaknya lubang jangan menghadap ke timur dan dinding lubang dicat hitam.

Pembibitan burung walet

Umumnya para peternak burung walet melakukan dengan tidak sengaja. Banyaknya burung walet yang mengitari bangunan rumah dimanfaatkan oleh para peternak tersebut. Untuk memancing burung agar lebih banyak lagi, pemilik rumah menyiapkan tape recorder yang berisi rekaman suara burung Walet. Ada juga yang melakukan penumpukan jerami yang menghasilkan serangga-serangga kecil sebagai bahan makanan burung walet.

Pemilihan bibit dan calon induk

Sebagai induk walet dipilih burung sriti yang diusahakan agar mau bersarang di dalam gedung baru. Cara untuk memancing burung sriti agar masuk dalam gedung baru tersebut dengan menggunakan kaset rekaman dari wuara walet atau sriti. Pemutaran ini dilakukan pada jam 16.00–18.00, yaitu waktu burung kembali mencari makan.
Perawatan bibit dan calon induk
Di dalam usaha budidaya walet, perlu disiapkan telur walet untuk ditetaskan pada sarang burung sriti. Telur dapat diperoleh dari pemilik gedung walet yang sedang melakukan “panen cara buang telur”. Panen ini dilaksanakan setelah burung walet membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur walet diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Telur yang dibuang dalam panen ini dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak populasi burung walet dengan menetaskannya di dalam sarang sriti.
Memilih telur burung walet
Telur yang dipanen terdiri dari 3 macam warna, yaitu :
- Merah muda, telur yang baru keluar dari kloaka induk berumur 0–5 hari.
- Putih kemerahan, berumur 6–10 hari.
- Putih pekat kehitaman, mendekati waktu menetas berumur 10–15 hari.
- Telur walet berbentuk bulat panjang, ukuran 2,014×1,353 cm dengan berat 1,97 gram. Ciri telur yang baik harus kelihatan segar dan tidak boleh menginap kecuali dalam mesin tetas. Telur tetas yang baik mempunyai
- kantung udara yang relatif kecil. Stabil dan tidak bergeser dari tempatnya. Letak kuning telur harus ada ditengah dan tidak bergerak-gerak, tidak ditemukan bintik darah. Penentuan kualitas telur di atas dilakukan dengan peneropongan.
Cara menetaskan telur walet pada sarang sriti.
Pada saat musim bertelur burung sriti tiba, telur sriti diganti dengan telur walet. Pengambilan telur harus dengan sendok plastik atau kertas tisue untuk menghindari kerusakan dan pencemaran telur yang dapat menyebabkan burung sriti tidak mau mengeraminya. Penggantian telur dilakukan pada siang hari saat burung sriti keluar gedung mencari makan. Selanjutnya telur-telur walet tersebut akan dierami oleh burung sriti dan setelah menetas akan diasuh sampai burung walet dapat terbang serta mencari makan.
Menetaskan telur walet pada mesin penetas
Suhu mesin penetas sekitar 40 ° C dengan kelembaban 70%. Untuk memperoleh kelembaban tersebut dilakukan dengan menempatkan piring atau cawan berisi air di bagian bawah rak telur. Diusahakan agar air didalam cawan tersebut tidak habis. Telur-telur dimasukan ke dalam rak telur secara merata atau mendata dan jangan tumpang tindih. Dua kali sehari posisi telur-telur dibalik dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan embrio. Di hari ketiga dilakukan peneropongan telur. Telur-telur yang kosong dan yang embrionya mati dibuang. Embrio mati tandanya dapat terlihat pada bagian tengah telur terdapat lingkaran darah yang gelap. Sedangkan telur yang embrionya hidup akan terlihat seperti sarang laba-laba. Pembalikan telur dilakukan sampai hari ke-12. Selama penetasan mesin tidak boleh dibuka kecuali untuk keperluan pembalikan atau mengisi cawan pengatur kelembaban. Setelah 13–15 hari telur akan menetas.
Perawatan ternak burung walet
Anak burung walet yang baru menetas tidak berbulu dan sangat lemah. Anak walet yang belum mampu makan sendir perlu disuapi dengan telur semut (kroto segar) tiga kali sehari. Selama 2–3 hari anak walet ini masih memerlukan pemanasan yang stabil dan intensif sehingga tidak perlu dikeluarkan dari mesin tetas. Setelah itu, temperatur boleh diturunkan 1–2 derajat/hari dengan cara membuka lubang udara mesin. Setelah berumur ± 10 hari saat bulu-bulu sudah tumbuh anak walet dipindahkan ke dalam kotak khusus. Kotak ini dilengkapi dengan alat pemanas yang diletakan ditengah atau pojok kotak. Setelah berumur 43 hari, anak-anak walet yang sudah siap terbang dibawa ke gedung pada malam hari, kemudian dletakan dalam rak untuk pelepasan. Tinggi rak minimal 2 m dari lantai. Dengan ketinggian ini, anak waket akan dapat terbang pada keesokan harinya dan mengikuti cara terbang walet dewasa.
Pakan burung walet
Burung walet merupakan burung liar yang mencari makan sendiri. Makanannya adalah serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan dan pantai/perairan. Untuk mendapatkan sarang walet yang memuaskan, pengelola rumah walet harus menyediakan makanan tambahan terutama untuk musim kemarau.


Pemeliharaan kandang burung walet
Apabila gedung sudah lama dihuni oleh walet, kotoran yang menumpuk di lantai harus dibersihkan. Kotoran ini tidak dibuang tetapi dimasukan dalam karung dan disimpan di gedung.

Hama dan penyakit burung walet

a. Tikus
Hama ini memakan telur, anak burung walet bahkan sarangnya. Tikus mendatangkan suara gaduh dan kotoran serta air kencingnya dapat menyebabkan suhu yang tidak nyaman.
Cara pencegahan tikus dengan menutup semua lubang, tidak menimbun barang bekas dan kayu-kayu yang akan digunakan untuk sarang tikus.
b. Semut
Semut api dan semut gatal memakan anak walet dan mengganggu burung walet yang sedang bertelur.
Cara pemberantasan dengan memberi umpan agar semut-semut yang ada di luar sarang mengerumuninya. Setelah itu semut disiram dengan air panas.
c. Kecoa
Binatang ini memakan sarang burung sehingga tubuhnya cacat, kecil dan tidak sempurna.
Cara pemberantasan dengan menyemprot insektisida, menjaga kebersihan dan membuang barang yang tidak diperlukan dibuang agar tidak menjadi tempat persembunyian.

d. Cicak dan Tokek

Binatang ini memakan telur dan sarang walet. Tokek dapat memakan anak burung walet. Kotorannya dapat mencemari raungan dan suhu yang ditimbulkan mengganggu ketenangan burung walet.
Cara pemberantasan dengan diusir, ditangkap sedangkan penanggulangan dengan membuat saluran air di sekitar pagar untuk penghalang, tembok bagian luar dibuat licin dan dicat dan lubang-lubang yang tidak digunakan ditutup.
Panen budidaya burung walet
Sarang burung walet dapat diambil atau dipanen apabila keadaannya sudah memungkinkan untuk dipetik. Untuk melakukan pemetikan perlu cara dan ketentuan tertentu agar hasil yang diperoleh bisa memenuhi mutu sarang walet yang baik. Jika terjadi kesalahan dalam menanen akan berakibat fatal bagi gedung dan burung walet itu sendiri. Ada kemungkinan burung walet merasa tergangggu dan pindah tempat. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, para pemilik gedung perlu mengetahui teknik atau pola dan waktu pemanenan. Pola panen sarang burung dapat dilakukan oleh pengelola gedung walet dengan beberapa cara, yaitu:
a. Panen rampasan
Cara ini dilaksanakan setelah sarang siap dipakai untuk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. Kelemahan cara ini tidak baik dalam pelestaraian burung walrt karena tidak ada peremajaan. Kondisinya lemah karena dipicu untuk terus menerus membuat sarang sehingga tidak ada waktu istirahat. Kualitas sarangnya pun merosot menjadi kecil dan tipis karena produksi air liur tidak mampu mengimbangi pemacuan waktu untuk membuat sarang dan bertelur.
b. Panen Buang Telur
Cara ini dilaksanankan setelah burung membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Pola ini mempunyai keuntungan yaitu dalam setahun dapat dilakukan panen hingga 4 kali dan mutu sarang yang dihasilkan pun baik karena sempurna dan tebal. Adapun kelemahannya yakni, tidak ada kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya.
c. Panen Penetasan
Pada pola ini sarang dapat dipanen ketika anak-anak walet menetas dan sudah bisa terbang. Kelemahan pola ini, mutu sarang rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotorannya. Sedangkan keuntungannya adalah burung walet dapat berkembang biak dengan tenang dan aman sehingga polulasi burung dapat meningkat.


Tahap-tahap dalam panen burung walet
a. Panen 4 kali setahun
Panen ini dilakukan apabila walet sudah kerasan dengan rumah yang dihuni dan telah padat populasinya. Cara yang dipakai yaitu panen pertama dilakukan dengan pola panen rampasan. Sedangkan untuk panen selanjutnya dengan pola buang telur.
b. Panen 3 kali setahun
Frekuensi panen ini sangat baik untuk gedung walet yang sudah berjalan dan masih memerlukan penambahan populasi. Cara yang dipakai yaitu, panen tetasan untuk panen pertama dan selanjutnya dengan pola rampasan dan buang telur.

c. Panen 2 kali setahun

Cara panen ini dilakukan pada awal pengelolaan, karena tujuannya untuk memperbanyak populasi burung walet.
Pascapanen budidaya burng walet
Setelah hasil panen walet dikumpulkan dalu dilakukan pembersihan dan penyortiran dari hasil yang didapat. Hasil panen dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel yang kemudian dilakukan pemisahan antara sarang walet yang bersih dengan yang kotor.

Budidaya Ikan Mas

Ikan mas adalah jenis ikan air tawar, yang mempunyai ukuran 2,5 kg. Ikan mas biasanya habitatnya di perairan air tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan deras dengan ketinggian mencapai 150-600 m dari permukaan air laut. Makanan ikan mas berupa makanan tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan.

Adapun pusat produksi ikan mas ada di daerah Ciamis, Sukabumi, Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, Purwakarta. Manfaat dari budidaya ikan mas ialah sumber protein hewani dan senagai ikan hias. Budidaya ikan mas ini biasanya di kolam, di sawah, waduk, sungai air deras, bahkan dalam keramba di perairan umum.
Indonesia mempunyai potensi perikanan yang sangat melimpah, salah satunya budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas harus ditingkatkan dan dilestarikan. Blogiztic.net adalah salah satu solusi agar anda bisa mengenal cara budidaya ikan mas yang benar sbb.
Syarat lokasi budidaya ikan mas
- Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos.
- Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5%.
- lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
- Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mas harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun.
- Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3.
- Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.
- Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 oC.
Kolam ikan mas
Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Kolam dibangun di lahan yang landai dengan kemiringan 2–5% sehingga memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
a. Kolam pemeliharaan induk
Luas kolam tergantung jumlah induk dan intensitas pengelolaannya. Sebagai contoh untuk 100 kg induk memerlukan kolam seluas 500 meter persegi bila hanya mengandalkan pakan alami dan dedak. Sedangkan bila diberi pakan pelet, maka untuk 100 kg induk memerlukan luas 150-200 meter persegi saja. Bentuk kolam sebaiknya persegi panjang dengan dinding bisa ditembok atau kolam tanah dengan dilapisi anyaman bambu bagian dalamnya. Pintu pemasukan air bisa dengan paralon dan dipasang sarinya, sedangkan untuk pengeluaran air sebaiknya berbentuk monik.
b. Kolam pemijahan
Tempat pemijahan dapat berupa kolam tanah atau bak tembok. Ukuran/luas kolam pemijahan tergantung jumlah induk yang dipijahkan dengan bentuk kolam empat persegi panjang. Sebagai patokan bahwa untuk 1 ekor induk dengan berat 3 kg memerlukan luas kolam sekitar 18 m2 dengan 18 buah ijuk/kakaban. Dasar kolam dibuat miring kearah pembuangan, untuk menjamin agar dasar kolam dapat dikeringkan. Pintu pemasukan bisa dengan pralon dan pengeluarannya bisa juga memakai pralon (kalau ukuran kolam kecil) atau pintu monik. Bentuk kolam penetasan pada dasarnya sama dengan kolam pemijahan dan seringkali juga untuk penetasan menggunakan kolam pemijahan. Pada kolam penetasan diusahakan agar air yang masuk dapat menyebar ke daerah yang ada telurnya.

c. Kolam pendederan

Bentuk kolam pendederan yang baik adalah segi empat. Untuk kegiatan pendederan ini biasanya ada beberapa kolam yaitu pendederan pertama dengan luas 25-500 m2 dan pendederan lanjutan 500-1000 m2 per petak.Pemasukan air bisa dengan pralon dan pengeluaran/ pembuangan dengan pintu berbentuk monik. Dasar kolam dibuatkan kemalir (salurandasar) dan di dekat pintu pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir adalah tempat berkumpulnya benih saat panen dan kubangan untuk memudahkan penangkapan benih. dasar kolam dibuat miring ke arah pembuangan. Petak tambahan air yang mempunyai kekeruhan tinggi (air sungai) maka perlu dibuat bak pengendapan dan bak penyaringan.

Peralatan budidaya ikan mas

Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan mas diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.
Persiapan Media
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing-masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/meter persegi.
Ciri-ciri induk jantan dan induk betina unggul
Ciri-ciri induk jantan dan induk betina unggul yang sudah matang untuk dipijah
- Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor sedangkan Jantan: umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
- Bentuk tubuh secar akeseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat.
- Tutup insan normal tidak tebal dan bila dibuka tidak terdapat bercak putih; panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata tampak jernih.
- Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
- Pangkal ekor kuat dan normal dengan panjang panmgkal ekor harus lebih panjang dibandingkan lebar/tebal ekor.
Sistem Pembenihan atau Pemijahan
Saat ini dikenal dua macam sistim pemijahan pada budidaya ikan mas, yaitu:
a. Sistim pemijahan tradisional
b. Sistim kawin suntik

Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemijahan ikan mas

- Dasar kolam tidak berlumpur, tidak bercadas.
- Air tidak terlalu keruh; kadar oksigen dalam air cukup; debit air cukup; dan suhu berkisar 25 derajat C.
- Diperlukan bahan penempel telur seperti ijuk atau tanaman air.
- Jumlah induk yang disebar tergantung dari luas kolam, sebagai patokan seekor induk berat 1 kg memerlukan kolam seluas 5 meter persegi.
- Pemberian makanan dengan kandungan protein 25%. Untuk pellet diberikan secara teratur 2 kali sehari (pagi dan sore hari) dengan takaran 2-4% dari jumlah berat induk ikan.

Pemeliharaan bibit pendederan

Pendederan atau pemeliharaan anak ikan mas dilakukan setelah telur-telur hasil pemijahan menetas. Kegiatan ini dilakukan pada kolam pendederan (luas 200-500 meter persegi) yang sudah siap menerima anak ikan dimana kolam tersebut dikeringkan terlebih dahulu serta dibersihkan dari ikan-ikan liar. Kolam diberi kapur dan dipupuk sesuai ketentuan. Begitu pula dengan pemberian pakan untuk bibit diseuaikan dengan ketentuan. Pendederan ikan mas dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:
a. Tahap I:
- umur benih yang disebar sekitar 5-7 hari(ukuran1-1,5 cm)
- jumlah benih yang disebar=100-200 ekor/meter persegi
- lama pemeliharaan 1 bulan
- ukuran benih menjadi 2-3 cm.

b. Tahap II

- umur benih setelah tahap I selesai
- jumlah benih yang disebar=50-75 ekor/meter persegi
- lama pemeliharaan 1 bulan
- ukuran benih menjadi 3-5 cm.
c. Tahap III
- umur benih setelah tahap II selesai
- jumlah benih yang disebar=25-50 ekor/meter persegi
- lama pemeliharaan 1 bulan
- ukuran benih menjadi 5-8 cm
- perlu penambahan makanan berupa dedak halus 3-5% dari jumlah bobot benih.
d. Tahap IV
- umur benih setelah tahap III selesai
- jumlah benih yang disebar=3-5 ekor/meter persegi; lama pemeliharaan 1 bulan
- ukuran benih menjadi 8-12 cm
- perlu penambahan makanan berupa dedak halus 3-5% dari jumlah bobot benih.
Perawatan Bibit
Apabila benih belum mencapai ukuran 100 gram, maka benih diberi pakan pelet 2 mm sebanyak 3 kali bobot total benih yang diberikan 4 kali sehari selama 3 minggu.
Pemeliharaan Pembesaran
Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.
a. Polikultur
- ikan mas 50%, ikan tawes 20%, dan mujair 30%, atau
- ikan mas 50%, ikan gurame 20% dan ikan mujair 30%.

b. Monokultur

Pemeliharaan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkan dengan polikultur dan pada sistem ini dilakukan pemisahan antara induk jantan dan betina.
Pemupukan budidaya ikan mas
Pemupukan dengan kotoran kandang (ayam) sebanyak 250-500 gram/m2, TSP 10 gram/m2, Urea 10 gram/m2, kapur 25-100 gram/m2. Setelah itu kolam diisi air 39-40 cm. Biarkan 5-7 hari. Dua hari setelah pengisian air, kolam disemprot dengan insektisida organophosphat seperti Sumithion 60 EC, Basudin 60 EC dengan dosis 2-4 ppm. Tujuannya untuk memberantas serangga dan udang-udangan yang memangsa rotifera. Setelah 7 hari kemudian, air ditinggikan sekitar 60 cm. Padat penebaran ikan tergantung pemeliharaannya. Jika hanya mengandalkan pakan alami dan dedak, maka padat penebaran adalah 100-200 ekor/m2, sedangkan bila diberi pakan pellet, maka penebaran adalah 300-400 ekor/m2 (benih lepas hapa). Penebaran dilakukan pada pagi/sore hari saat suhu rendah.
Pemberian pakan ikan mas
Pakan yang berkualitas baik mengandung zat-zat makanan yang cukup, yaitu protein yang mengandung asam amino esensial, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Perawatan larva dalam hapa sekitar 4-5 hari. Setelah larva tidak menempel pada kakaban (3-4 hari kemudian) kakaban diangkat dan dibersihkan. Pemberian pakan untuk larva, 1 butir kuning telur rebus untuk 100.000 ekor/hari. Caranya kuning telur dibuat suspensi (1/4 liter air untuk 1 butir), kuning telur diremas dalam kain kemudian diberikan pada benih, perawatan 5-7 hari.
Pemeliharaan kolam ikan mas
Dalam hal pemeliharaan ikan mas yang tidak boleh terabaikan adalah menjaga kondisi perairan agar kualitas air cukup stabil dan bersih serta tidak tercemari/teracuni oleh zat beracun.

Hal-hal yang dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan mas

- Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
- Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
- Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
- Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
- Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
- Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
- Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
Pemanenan Benih
Panen benih ikan dimulai pagi-pagi, yaitu antara jam 04.00–05.00 pagi dan sebaiknya berakhir tidak lebih dari jam 09.00 pagi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terik matahari yang dapat mengganggu benih ikan kesehatan tersebut. Pemanenan dilakukan mula-mula dengan menyurutkan air kolam pendederan sekitar pkul 04.00 atau 05.00 pagi secara perlahan-lahan agar ikan tidak stres akibat tekanan air yang berubah secara mendadak. Setelah air surut benih mulai ditangkap dengan seser halus atau jaring dan ditampung dalam ember atau keramba. Benih dapat dipanen setelah dipelihara selama 21 hari. Panenan yang dapat diperoleh dapat mencapai 70-80% dengan ukuran benih antara 8-12 cm.
Pembersihan benih
Pada umumnya, dasar kolam pendederan sudah dirancang miring dan ada saluran di tengah kolam, selain itu pada dasar kolam tersebut ada bagian yang lebih dalam dengan ukuran 1-2 meter persegi sehingga ketika air menyurut, maka benih ikan akan mengumpul di bagian kolam yang dalam tersebut. Benih ikan lalu ditangkap sampai habis dan tidak ada yang ketinggalan dalam kolam. Benih ikan tersebut semuanya disimpan dalam bak-bak penampungan yang telah disiapkan.
Pemanenan Hasil Pembesaran
Umur ikan mas yang dipanen berkisar antara 3-4 bulan dengan berat berkisar antara 400-600 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal 10-20 cm. Petak pemanenan/petak penangkapan dibuat seluas 2 meter persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.

Budidaya Ikan Bandeng

Ikan bandeng merupakan ikan yang mempunyai protein yang tinggi baik untuk kesehatan tubuh manusia. Budidaya ikan bandeng belum maksimal di wilayah Indonesia, dibutuhkan perhatian dan pelaksanaan yang intensif agar hasil panen bandeng tidak rugi.

Informasi seputar budidaya ikan bandeng bisa anda dapatkan sekarang juga.Budidaya ikan bandeng yang benar sebagai berikut.

Pemilihan benih yang unggul
Pemilihan benih yang unggul harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- bentuk normal, perbandingan panjang dan berat ideal
- ukuran kepala relatif kecil
- susunan sisik tratur, licin, mengkilat, tidak ada luka
- gerakan licah dan normal
- umur antara 4-5 tahun


Pemijahan
Pemijahan adalah pencampuran induk jantan dan betina yang telah matang sel sperma dan sel telur. Cra ini harus mengggunakan kolam yang khusus untuk pemijahan.
Penetasan
Telur yang mengapung di kolam pemijahan menetas selama 24-26 jam dari awal pemijahan. Telur yang menetas belum membutuhkan makanan karna sudah ada cadangan makanan selama 2 hari setelah menetas.
Merawat bnih
Setelah berumur 9 hari larva dipindahkan ke kolam pemeliharaan. Di kolam ini, larva diberi pakan alami berupa plankton.
Pembesaran
Setelah ikan bandeng di dalam kolam tadi sudah berumur 8 minggu, bandeng di pindahkan ke dalam kolam pembesaran.Teknik pembesar5an ikan bandeng ada beberapa langkah meliputi:
Persiapan lahan
Tahap ini dilakukan sebelum pemasukan air. kegiatan yang dilakukan selama persiapan lahan adalah:
- Pencangkulan dan pembalikan tanah. Bertujuan untuk membebaskan senyawa dan gas beracun sisa budidaya hasil dekomposisi bahan organik baik dari pakan maupun dari kotoran. Selain itu dengan menjadi gemburnya tanah, aerasi akan berjalan dengan baik sehingga kesuburan lahan akan meningkat.
- Pengapuran. Selama budidaya, ikan memerlukan kondisi keasaman yang stabil yaitu pada pH 7 – 8. Untuk mengembalikan keasaman tanah pada kondisi tersebut, dilakukan pengapuran karena penimbunan dan pembusukan bahan organik selama budidaya sebelumnya menurunkan pH tanah. Pengapuran juga menyebabkan bakteri dan jamur pembawa penyakit mati karena sulit dapat hidup pada pH tersebut. Pengapuran dengan kapur tohor, dolomit atau zeolit dengan dosis 1 TON /ha atau 10 kg/100 m2.
- Pemupukan. Fungsi utama pemupukan adalah memberikan unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan pakan alami, memperbaiki struktur tanah dan menghambat peresapan air pada tanah-tanah yang tidak kedap air (porous). Penggunaan TON untuk pemupukan tanah dasar kolam sangat tepat, karena TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, dan asam-asam organik utama memberikan bahan-bahan yang diperlukan untuk peningkatan kesuburan lahan dan pertumbuhan plankton. Dosis pemupukan TON adalah 5 botol/ha atau 25 gr/100 m2.
- Pengelolaan air. setelah dilakukan pemupukan dengan TON, air dimasukkan hingga setinggi 10 – 20 cm kemudian dibiarkan beberapa hari, untuk menumbuhkan bibit-bibit plankton. Air dimasukkan hingga setinggi 80 cm atau menyesuaikan dengan kedalaman kolam.
Pemindahan nener
Setelah plankton tumbuh (warna air hijau) dan kecerahan sedalam 30 – 40 cm, nener di kolam peneneran dipindahkan ke kolam pembesaran dengan hati-hati dengan adaptasi terhadap lingkungan yang baru.
Pemberian pakan
Sesuai dengan sifat bandeng yang termasuk hewan herbivore, maka ikan ini suka memakan tumbuh-tumbuhan yang ada di kolam. Tumbuhan yang disukai bandeng adalah lumut, ganggang dan klekap. Untuk mempercepat pertumbuhan, perlu pakan buatan pabrik, dengan standar nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal dengan kadar protein .minimal 25 – 28 %.
Sebagai hewan herbivora, unsur tumbuhan dalam pakan memang sangat penting,. Oleh karena itu, sebaiknya bahan baku unsur protein harus didominasi dari sumber tumbuhan atau nabati dari tepung kedelai atau bungkil kacang tanah. Sebagai acuan pemberian pakan adalah : Jumlah pakan 5 – 7% dari berat badan. Waktu pemberian 3 – 5 kali sehari.
Penambahan NASA pada pakan buatan merupakan pilihan yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh bandeng. NASA mengandung mineral-mineral penting, protein, lemak dan vitamin akan menambah kandungan nutrisi pakan. Dosis pencampuran NASA dengan pakan buatan adalah 2 – 5 cc/kg pakan dengan cara :
1. Timbang pakan sesuai dengan kebutuhan bandeng.
2. Basahi pakan dengan sedikit air agar pencampuran dengan NASA dapat merata.
3. Campurkan NASA sesuai jumlah pakan yang diberikan dengan dosis 2 – 5 cc/kg pakan.
4. Pakan siap untuk diberikan.
Pemberian pakan dengan menyebarkan secara merata pada seluruh areal kolam, agar seluruh bandeng dapat pakan.

Memulai Usaha Ternak Sapi

Memulai suatu usah kadang tidak mudah dilakukan, terlebih untuk pemula dibidang agro bisnis, bisnis sapi misalnya hal ini perlu perhitungan yang cukup matang walaupun peluangnya sudah terlihat menjanjikan.
Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk berbisnis peternakan sapi, ada beberapa hal yang patut dicermati, hal-hal berikut  ini adalah sebagian tips bagaimana  cara memulai usaha ternak sapi :
1. Hal pertama yaitu persiapan awal yang meliputi pengetahuan tentang  persyaratan lokasi, pembibitan, dan juga yang tidak kalah penting tentu saja Anda harus mempelajari penyakit-penyakit yang mungkin timbul pada hewan ternak sapi tersebut.
2. Pemilihan lokasi untuk peternakan hewan khususnya ternak sapi, idealnya membangun kandang di daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk , akan tetapi mudah dicapai kendaraan.
3. Sebaiknya, kandang terpisah dari rumah tinggal, namun demikian jangan terlalu jauh .
4. Sebaiknya sinar matahari harus bisa menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian, Agar kandang terang dan memliki sirkulasi udara yang bagus, Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.
5. Kebersihan kandang ternak sapi harus selalu diperhatikan, hal ini untuk memncegah timbilnya berbagai penyakit. Untuk memudahkannya ada baiknya jika lantai terbuat dari tanah padat atau semen, sehingga mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disucihamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, Lysol dan bahan lainnya.
6. Selain lokasi, perhatikan pula pembibitannya, khususnya dalam memilih bibit sapi yang baik. Yang perlu diperhatikan antara lain tanda telinga, artinya pedet  (anak sapi) tersebut telah terdaftar dan lengkap silsilahnya; mata tampak cerah dan bersih; tidak terganggu pernafasannya; kukunya tidak terasa panas bisa diraba; tidak terlihat adanya eksternal parasit pada kulit dan bulunya; tidak terdapat tanda mencret pada bagian ekor dan dubur; serta tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan kerontokan bulu.
7. Hal yang tidak boleh dilupakan yaitu mengenali aneka penyakit pada hewan ternak, khususnya sapi dan mengerti bagamana cara mengantisipasinya.

Nah apabila anda sudah menguasai seluk beluknya tentang ternak sapi, tak ada salahnya untuk memulai usaha ternak sapi.

Pembudidayaan Bebek

Budidaya ternak bebek adalah pilihan masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan keseharian. Bebek sendiri merupakan golongan unggas yang tahan dari serangan penyakit. Ini menyebabkan banyak para peternak bebek suka berbudidaya ternak bebek.
Budidaya ternak bebek terpusat di daerah pulau Jawa, Kalimantan, Bali dan Lombok. Jenis bibit bebek unggul yang dibudidayakan di Indonesia jenis bebek petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, dan Bogor.
Berbagai sumber dan informasi tentang budidaya ternak bebek banyak beredar di situs internet dan media. Blogiztic.net akan mngupas tentang cara budidaya bebek yang benar sebagai brikut.
Persyaratan lokasi kandang
1) temperatur kandang ± 39 derajat C.
2) Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
3) Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
4) Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
- kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD
- kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
- kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).
5) Kondisi kandang dan perlengkapannya
Kondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen
Pemilihsn bibit yang baik
- membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
- memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
- membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.
Perkawinan bebek
Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).
Pemberian pakan
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
a. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
b. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
c. umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
d. umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara
Pemberian pakan yang harus diperhatikan
Pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
Pemeliharaan Kandang
Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.
PanEn budidaya ternak bebek
Hasil panen utama budidaya bebek adalah telur, serta hasil manfaat lainnya daging untuk mengkomsumsi bagi tubuh.
Pascapanen ternak bebek
Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
a) Pengawetan dengan air hangat
Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
b) Pengawetan telur dengan daun jambu biji
Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
c) Pengawetan telur dengan minyak kelapa
Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
d) Pengawetan telur dengan natrium silikat
Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
e) Pengawetan telur dengan garam dapur
Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25- 40% selama 3 minggu.

Memilih indukan kenari

Untuk mendapatkan hasil perkawinan burung kenari yang bagus salah satu faktor utamanya adalah memilih burung indukan kenari yang baik, adapun ciri-ciiri dari kenari indukan yang bagus adalah diantaranya:
  • yang sudah cukup umurnya, kenari yang cukup umur biasanya dimulai pada usia 8 bulan, akan berubah struktur perutnya jika telah memasuki masa birahi. Perut membuncit tanpa lemak, bulu disekitar perut menjadi botak, dan perut berwarna merah merupakan beberapa tanda burung kenari betina telah siap kawin.
    Disamping itu, jika tersedia didalam sangkar, burung kenari betina akan membawa sobekan kertas, sejumput barang yang akan dipakai untuk bahan sarang.
  • sehat
  •  matang kelamin
  • dalam kondisi puncak.Kondisi puncak burung kenari jantan biasanya diperlihatkan dengan bernyanyi terus menerus, dan jika melihat burung kenari betina akan memperlihatkan gayanya, seperti bernyanyi kekiri dan kekanan, bahkan ada yang sampai menabrak jeruji sangkar.
apabila kenari indukan yang baik sudah didapat, perlu dilakukan langkah-langkah persiapan dalam mengawinkan kenari-kenari tersebut.


Selain perawatan secara umum terhadap indukan kenari dosis pakanpun perlu ditingkatkan. adapun pakan tambahan yang biasa ditambahkan adalah sayuran seperti sawi putih, sawi hijau dan daun selada, serta buah-buahan seperti apel, mentimun, pear, jeruk, anggur, dan pepaya juga kroto (telur semut), dan telur rebus. Diantara pakan tersebut, telur rebus merupakan pakan yang harus ditingkatkan dosis pemberiannya, yakni setengah butir perhari.

Jenis burung kenari


Sejak pertama kali ditemukan hingga dewasa ini burung kenari telah mengalami perkembangan sehingga terdiri dari beberapa jenis diantaranya :
1. Burung Kenari Satafford
2. Burung Kenari Spanish Timbrado
3. Burung Kenari Water Slager
4. Burung Kenari Scotch Fancy
5. Burung Kenari Holland
6. Burung Kenari Persia ( Persian Canary)
7. Burung Kenari Lancashire
8. Burung Kenari Five Fancy
9. Burung Kenari Lizard
10. Burung Kenari Gloster
11. Burung Kenari Frill
12. Burung Kenari Merah (Red Canary)
13. Burung Kenari Crested
14. Burung Kenari Border
15. Burung Kenari Belgian Fancy
16. Burung Kenari Norwich
17. Burung Kenari YorkShire
18. Burung kenari amerika
19. burung kenari Rusia
20 Burung kenari Roller

                                                           MACAM BURUNG KENARI

 








Sejarah Burung Puyuh

Burung puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh dari burung puyuh ini relatif kecil, burung ini juga mempunyai kaki pendek dan dapat diadu.
Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, burung ini merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Dan terus dikembangkan ke penjuru dunia.
Burung Puyuh di Indonesia ini  mulai dikenal dan diternak semenjak sekitar akhir tahun 1979. Kini burung puyuh mulai bermunculan di kandang-kandang ternak yang ada di Indonesia.


Bebek Peking

Salah satu jenis bebek pedaging unggulan adalah bebek peking, bebek ini sudah tidak ragu lagi tentang keunggulannya sebagai bebek potong atau bebek pedaging. Karena salah satu keistimewaan bebek ini yaitu bobotnya mampu memcapai 5 kg per ekor, sehingga sangat cocok dijadikan bebek pedaging atau bebek potong
 Pertumbuhan bebek peking ini sangat cepat karena kemampuan makannya yang besar. Sebagai gambaran bebek peking umur 53 hari bisa mencapai bobot badan sekitar 3,25kg, sehingga dalam waktu sekitar dua bulan sudah siap dijadikan bebek potong.


Akan tetapi kemampuan bertelur bebek peking ini tergolong rendah, berkisar 130 butir per ekor pertahun. dengan demikian bebek peking ini cocok sekali dijadikan sebagai bebek potong atau bebek pedaging




TikTok (itik entok)

Sesuai namanya Tiktok jenis bebek hasil dari persilangan Itik dan entok. Bobot yang besar diatas rata-rata bebek lokal lainnya merupakan keunggulan tersendiri TikTok ini, selain itu tiktok juga lebih tahan terhadap serangan penyakit. Kelebihan tiktok lainnya adalah memiliki daging yang tebal gurih dan bertekstur lembut, serta dagingnya rendah lemak (hanya 1% dibagian dada dan 1,5% dibagian paha).
Perkawinan alami sering terjadi antara bebek jantan dan entok betina. Sedangkan perkawinan antara entok jantan dan bebek betina sulit terjadi secara alami, sehingga harus dilakukan kawin suntik. Perkawinan antara entok jantan dengan bebek betina akan menghasilkan tiktok seberat minimum 3kg. Sementara, perkawinan antara bebek jantan dengan entok betina hanya akan menghasilkan anakan dengan bobot 1 kg. Hasil perkawinan antara bebek jantan dengan entok betina dinamakan itik branti.
Berdasarkan pengalaman para peternak perkawinan antara bebek alabio jantan dengan entok betina dapat menghasilakn anakan dengan bobot hingga 3 kg pada umur 12 minggu. sementara, perkawinan antara bebek tegal jantan dengan entok betina menghasilkan anakan tiktok dengan bobot 1,5 kg pada umur yang sama. Anak yang dihasilkan dari perkawinan antara entok jantan dan bebek betina akan infertil (tidak subur), sehingga dalam peternakan harus disediakan parent stock.

Sistem Perkandangan Itik Petelur

Di Indonesia masih banyak ternak itik dipelihara secara tradisional yaitu dengan mengembalakan itik di sawah atau di tempat-tempat yang banyak air. Dengan semakin sempitnya areal pengembalaan dan banyaknya kasus kematian ternak akibat keracunan pestisida, maka pemeliharaan cara ini makin terancam kelestariannya.
Salah satu usaha yang dipandang mampu mengatasi masalah ini adalah dengan mengalihkan sistem pemeliharaan dari sistem tradisional ke sistem intensif yaitu dengan cara beternak itik tanpa air atau di kandangkan, ini lebih menguntung­kan karena kesehatan dan keselamatan itik lebih terjamin. Selain itu, produktivitas telur lebih tinggi serta biaya pemeliharaan lebih efisien.
Banyak penelitian membuktikan bahwa itik tidak mutlak membutuhkan air untuk berenang. Terbukti bahwa pemeliharaan itik secara intensif dan terkurung dapat mencapai produksi yang optimal yaitu sebanyak 203 butir/tahun/ekor, sedangkan yang digembalakan hanya menghasilkan telur sebanyak 124 butir/tahun.
Syarat Perkandangan
Kandang merupakan tempat kediaman ternak dan dari kandang tersebut, ternak memperoleh manfaat. Agar pembuatan kandang tersebut benar-benar menghasilkan manfaat yang sebesar­-besarnya bagi itik, maka diperlukan pengetahuan tentang perkandangan antara lain:
1. Kandang harus dapat memberikan kenyamanan bagi itik, artinya tidak menyebabkan itik gelisah dan mudah terkejut.
2. Kandang harus memberikan kesehatan bagi itik yang ada di dalamnya (tingkat kematian itik dalam kandang rendah).
3. Kandang yang dibangun harus memberi­kan hasil bagi peternak berupa telur yang lebih banyak daripada pemeliharaan tanpa kandang.
4. Dalam membangun kandang hendaknya tidak mengganggu peternak dan keluarganya. Sebaliknya keluarga peternak juga tidak mengganggu itik tersebut.
5. Kandang yang dibangun itu harus memenuhi syarat ekonomis, artinya tidak terlalu mahal tetapi memenuhi syarat di atas.
Jenis Kandang
1.   Kandang Itik Sistem Terkurung
Kandang ini sesuai bagi itik komersial untuk produksi telur konsumsi. Lantai kandang dapat terbuat dari tanah yang dipadatkan, bagian atas dilapisi kapur dan barulah diletakkan alas berupa kulit padi atau bekas serutan gergaji. Kelemahannya adalah bila alas kandang basah karena tumpahan air minum, agak sulit untuk membersihkan dan mengeringkannya terutama pada daerah yang kelembaban­nya terlalu tinggi, hal ini akan menyebabkan timbulnya penyakit.
2.   Kandang Itik Sistem Pekarangan
Kandang itik sistem ini merupakan kombinasi antara terkurung dengan sistem lepas. Lantai kandang padat yang dilapisi sekam padi. Atap kandang yang cocok adalah atap satu muka dengan lubang angin di atasnya. Pada pekarangan yang disediakan itulah terdapat tempat pakan dan minuman itik. Sedikit pelindung akan berguna melindungi itik dari teriknya matahari dan hujan. Sekitar pekarangan dibuat pagar dengan tinggi � 75 cm.
3.   Kandang Itik Sistem Baterai
Kandang sistem ini mirip sekali dengan kandang baterai untuk ayam petelur yaitu kandang individual. Semua kandang baterai dikumpulkan pada satu tempat dan diberi atap serta dindingnya dipagar dengan bambu anyaman atau kawat.
Kandang yang Ideal
Kandang yang diarahkan ke timur dengan maksud untuk memberikan kesempatan sinar matahari pagi masuk ke dalam kandang, dengan demikian diharapkan ruangan kandang menjadi sehat dan cukup terang. Tinggi kandang dibuat tidak kurang dari 2 meter, sehingga peternak tidak perlu membungkukkan badan pada saat melakukan pekerjaan di dalam kandang. Dinding kandang sebaiknya ditutup tembok/bambu setinggi 60 cm dari lantai, sedangkan sisanya dibiarkan terbuka cukup ditutup dengan kawat atau bilah-bilah bambu.
Hal lain yang menjadi penentu ideal tidaknya kandang yang kita dirikan adalah luasan kandang serta daya tampungnya. Sebagai patokan tiap satu meter persegi kandang bisa didiami dengan 4 ekor itik dewasa (umur > 6 bulan) dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah itik yang akan dipelihara
=
Luas kandang yang

4 diperlukan (m2)
atau

Panjang kandang (m) X lebar (m) X 4 = Jumlah itik yang dipelihara
Sumber: LIPTAN BPTP JAKARTA,  No.:06/LIPTAN/BPTP JKT/2001

Budidaya Itik di Laut

Source: Majalah Pengusaha – www.majalahpengusaha.com

Selama ini kita hanya mengenal budidaya itik di darat. Padahal budidaya itik di laut jauh lebih menguntungkan. Dengan memelihara 650 ekor, kita bisa mengantongi keuntungan bersih Rp 3 juta per bulan. Russanti Lubis Pernah melihat itik ngemil atau mengulum es batu? Kalau belum, Anda harus berbudidaya itik laut terlebih dulu. Sebab, dalam budidaya binatang yang daya tahan hidupnya lebih tinggi daripada ayam ini, ngemil terpaksa dilakukan kepada itik-itik tersebut untuk menekan biaya pangan. Di sisi lain, dalam budidaya ini kadangkala itik juga dipaksa mengulum es batu sebagai bentuk pertolongan pertama, untuk menyelamatkan nyawa hewan yang juga disapa bebek ini, dari kematian mendadak karena memakan bangkai hewan. Lalu, apa itu budidaya itik laut? “Budidaya itik laut yaitu itik darat yang dibudidayakan di wilayah pantai atau pinggiran laut dengan menggunakan pola alamiah atau dibiarkan lepas begitu saja (Jawa: diumbar, red.) tapi tetap dalam batas-batas tertentu saat air laut surut, sehingga mereka dapat mencari makanan tambahan sendiri untuk meningkatkan produksi telur mereka. Usaha pemeliharaan itik ini memanfaatkan sumber daya pantai, yang merupakan penyedia pakan pendukung produksi dengan kandungan protein tinggi dan murah berupa sisa-sisa ikan dan biota laut yang telah mati yang ditinggalkan kala air laut surut, sehingga diperoleh keuntungan usaha yang optimal,” kata Sugiarto, Kepala Dinas Peternakan Kota Pasuruan, Jawa Timur.Untuk komoditi utamanya bisa menggunakan itik Lumajang, Bali, Mojosari, Khaki, Champbel, dan sebagainya. Dalam pengembangbiakan hewan yang berdaya telur 57,8% itu, Sugiarto melanjutkan, Dinas Peternakan Kota Pasuruan menggunakan itik Mojosari (Modopuro). Sebab, secara ekonomis, itik jenis ini jauh lebih menguntungkan daripada itik jenis lain. “Dengan memperhatikan sifat dan karakteristiknya, bebek Mojosari (Modopuro) dimungkinkan dibudidayakan di semua daerah di Indonesia, terutama yang berdataran rendah. Tapi, dalam budidaya itik (di) laut ini tidak harus selalu menggunakan itik ini, karena pertimbangan segi efisiensi, efektivitas, dan ekonomis,” jelas pria bergelar insinyur dan magister manajemen ini. Sebagai tambahan informasi, itik Mojosari (Modopuro) merupakan jenis itik yang banyak dijumpai di Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Itik ini relatif lebih mudah didapat, murah, dan daya tahan hidupnya lebih tinggi daripada itik lain. Untuk dapat dibudidayakan, binatang yang termasuk spesies burung dalam familia Anatidae ini harus diadaptasikan dengan habitat pantai terlebih dulu, dua minggu setelah mereka menetas. Beternak itik (di) laut, Sugiarto menambahkan, memiliki sisi menguntungkan dan merugikan. Sisi menguntungkannya yaitu pertama, membuka lapangan kerja baru, khususnya para istri nelayan. Kedua, biaya pakan lebih murah dibandingkan dengan budidaya itik (di) darat. Misalnya, jika seekor itik darat menghabiskan biaya Rp500,- sampai Rp700,- per hari, maka seekor itik laut hanya menelan biaya Rp100,- hingga Rp200,- setiap harinya. Ketiga, kualitas telur yang relatif lebih baik dibandingkan dengan hasil budidaya itik (di) darat. “Warna kuning telurnya lebih kemerahan sehingga tampilannya terkesan lebih menarik, sekaligus menunjukkan bahwa kandungan proteinnya lebih tinggi. Hal ini disebabkan kebutuhan protein dan mineral itik pada saat berproduksi tercukupi,” ucapnya. Keempat, keuntungan dari hasil penjualan itik afkir. Sedangkan sisi kerugiannya yaitu timbulnya angka kematian itik di usia muda. “Sebab, dengan sistem diumbar kemungkinan mereka memakan sampah atau bangkai hewan,” imbuhnya. Budidaya itik (di) laut dapat dilakukan siapa pun dengan syarat yang bersangkutan tinggal di daerah yang berpantai landai, memiliki cukup modal, serta mempunyai komitmen usaha yang kuat, rajin, dan jujur. Selain itu, sebisa mungkin menghindari kondisi bibit itik yang tidak seragam baik dari segi umur, jenis, ukuran, maupun asalnya. Karena, hal ini menyebabkan setiap perubahan yang terjadi (masa bertelur, masa rontok bulu, dan sebagainya) di kemudian hari, tidak dapat diperkirakan secara manajerial. Di samping itu, melakukan pemeriksaan dan pembersihan area gembala dari sampah dan bangkai binatang, sebelum binatang yang dijuluki burung air ini diumbar. Saat diumbar, itik harus tetap dalam pengawasan penuh, untuk menghindarkan mereka dari gangguan pencuri atau binatang buas. Lebih dari itu semua, sediakan selalu air minum tawar dan bersih. Nah, selamat beternak. Yang Harus Dipersiapkan… Untuk membudidayakan itik (di) laut ini, yang harus dipersiapkan : 1. Komitmen tempat pengadaan dan pemilihan bibit. 2. Kandang atau tempat penampungan awal untuk memulai proses adaptasi daerah, beserta kelengkapannya. Ukuran kandang disesuaikan dengan kepadatan ternaknya. 3. Pakan bibit dan obat-obatan secukupnya (± 3 minggu). 4. Pagar area gembala. 5. Kandang produksi, untuk ukuran harus disesuaikan dengan jumlah dan kepadatan ternaknya • Pakan itik dewasa (untuk hidup pokok dan produksi). 6. Komitmen tempat dan pasar telur hasil produksi. 7. Komitmen tempat dan pasar itik afkiran. 8. Air minum tawar harus selalu tersedia, mengingat sifat itik yang hanya mau minum atau mengkonsumsi air dalam kondisi tawar. 9. Bibit itik Mojosari jenis kelamin betina dengan umur dan ukuran seragam. Hal ini, harus dilakukan agar saat berproduksi dapat terjadi serentak. 10. Pengawasan kesehatan itik Proses budidaya itik (di) laut dalam satu periode, terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu: 1. Tahap pengumpulan bibit merupakan awal proses budidaya dengan kegiatan: Menentukan tempat pembelian atau pengadaan bibit dengan mempertimbangkan aspek jarak, waktu tempuh, harga beli, kualitas bibit, dan jenis itik. Pemilihan bibit dengan berpedoman pada umur (± dua minggu sebelum menetas), jenis, kesehatan, ukuran dan jenis kelamin itik yang seragam, serta sesuai kebutuhan. Pengepakkan sesuai jumlah dan ukuran yang ada. Sebelumnya, pada masing-masing bibit telah diteteskan larutan gula melalui mulut sebagai langkah antisipasi stres akibat pengangkutan. Pengangkutan dan pengiriman bibit ke kandang adaptasi. 2. Tahap adaptasi daerah Bibit itik berada di dalam kandang yang letaknya di dekat pantai selama ± 3 minggu dengan hanya diberi makanan jadi buatan pabrik dalam bentuk kering, air minum tawar dalam jumlah yang tidak terbatas, dan penerangan secukupnya. 3. Tahap pembesaran Pada tahap ini, itik mulai diberi ruang gerak yang cukup luas dengan memperkenalkannya pada kondisi pantai, dengan cara diumbar saat air laut surut dengan waktu terbatas, diberi pakan dalam bentuk basah pada pagi dan sore, serta air minum tawar dalam jumlah tak terbatas sampai itik mulai bertelur (± umur 4 bulan). 4. Tahap produksi Pelaksanaan tahap ini hampir sama dengan tahap nomor tiga, hanya jam buka kandang diatur agak siang karena masih dilakukan pemungutan telur produksi harian. Sesuai kebiasaan, itik akan mengalami puncak produksi harian saat berumur 14 bulan. 5. Tahap pasca produksi Secara umum, itik-itik pada tahap ini telah mengalami penurunan produksi dan akan mengalami rontok bulu, sehingga perlu dilakukan evaluasi dan seleksi pada masing-masing itik untuk dilakukan pengafkiran. 6. Tahap peremajaan Hasil evaluasi tahap ke lima dapat dijadikan sebagai pedoman dalam peremajaan itik, sehingga kontinyuitas produksi telur persatuan waktu dari satu unit usaha dapat dicapai dan bisa ditentukan pada waktu-waktu yang akan datang. Analisa Bisnis Dalam budidaya itik (di) laut, terdapat dua modal yang harus ditanamkan yaitu pertama, modal investasi yang berfungsi untuk membiayai pembuatan kandang, pagar area gembala, tempat makan dan minum itik, fasilitas listrik, pompa air, serta bibit itik. Kedua, modal produksi yang berfungsi untuk membeli bahan pakan itik dan membayar tenaga kerja, yang nilainya tergantung pada seberapa banyak itik yang akan dibudidayakan. Contoh, bila ingin membudidayakan 650 ekor itik yang terdiri dari 10 ekor jantan dan 640 ekor betina, pakan yang diberikan sejak awal hingga itik-itik ini berumur tiga minggu adalah pakan jadi (buatan pabrik). Selanjutnya, mereka diberi pakan campuran antara karak (kerupuk nasi, red.) dan bekatul dalam bentuk basah, hingga akhir masa reproduksi atau ketika hewan yang masih bersaudara dengan angsa itu berumur 14 bulan. Analisis bisnis budi daya 650 itik (di) laut dalam satu bulan: Rata-rata jumlah telur yang dihasilkan 370 butir/hari Harga rata-rata Rp 600,-/butir Hasil penjualan telur Rp 222.000,-/hari Pengeluaran untuk pembelian pakan sebanyak 90 kg @Rp600,- = Rp 54.000,- Keuntungan kotor Rp 168.000,-/hari Keuntungan bersih sekitar Rp 100.000,-/hari Keuntungan bersih perbulan Rp3.000.000,-/bulan Harga di atas merupakan harga pada tahun 2007…..harga telur bebek saat ini dikisaran 1200 s.d. 1500 rupiah per butir.

Trick Supaya DOD Itik Bertahan Hidup

Petunjuk pemeliharaan ini ditujukan untuk DOD umur 1 s.d. 2o hari. Anak bebek (meri), pada hakekatnya bisa bertahan hidup tanpa makanan sampai umur 1-3 hari karena masih memiliki kandungan makanan pada tubuhnya. Akan tetapi mereka tetap harus dipelihara secara seksama dan hati-hati. Berikut ini beberapa petunjuk praktis pemeliharaan anak itik:

1. Siapkan kandang untuk anak itik, usahakan kandang telah bersih dari segala macam hal yang dapat mengancam kehidupan anak itik. Kandang harus dapat menghangatkan anak itik, berikan lampu untuk penghangat dan usahakan dinding kandang tertutup sehingga tidak ada angin dari luar yang masuk ke dalam kandang.
2. Apabila bibit itik/meri didatangkan dari tempat jauh, setalah tiba ditempat jangan langsung diberi makan terlebih dahulu, berilah minuman berupa air gula jawa, hal ini berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh meri. Setelah satu jam baru diberi makan berupa konsentrat seperti BR1 dan 511.

3. Pada umur 1-20 hari pertumbuhan anak itik sangatlah cepat, jadi jangan lupa beri vitamin pada asupan makanan atau minuman, vitamin bisa berupa cairan seperti NASA POC atau berupa bubuk seperti Vitachick.
4. Sesuaikan suhu kandang dengan pertumbuhan anak itik, penggunaan lampu dapat dihilangkan apabila sudah tidak diperlukan lagi
5. Usahakan kondisi kadang selalu bersih, kandang yang kotor akan mendatangkan penyakit yang dapat membunuh anak itik, buatlah lantai kandang yang berlubang (kawat ram atau bambu) sehingga kotoran itik bisa langsung jatuh, pastikan lubang yang ada tidak membuat kaki itik terjepit.
Itulah sedikit trick yang bisa saya berikan, mudah2an dapat berguna untuk anda semua.
Salam Mandiri Peternak Indonesia!

Thursday, March 22, 2012

Teknik Pemeliharaan dan Budidaya Ayam Bangkok

1. Metode Pemeliharaan Anak Ayam Bangkok
Pada pase setelah menetas hingga umur ±4 bulan merupakan pase perkembangan fisik yang sangat penting dalam menujang kemampuan seekor ayam Bangkok untuk memiliki kemampuan maksimal pada saat turun ke gelanggang. Banyak ayam Bangkok yang merupakan keturunan unggul karena kesalahan perawatan pada pase ini maka ayam tersebut tidak bisa memaksimalkan kemampuannya saat turun ke gelanggang, hal terpenting yang harus di perhatikan pada pase ini adalah pemberiaan pakan yang dan gerak yang maksimal.
Berdasarkan sumber dari www.ayamlaga.com
“Anakan ayam sampai dengan umur 4 bulan harus menerima konsumsi pangan yang seimbang baik untuk protein, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air. Dalam kebiasaan sehari-hari kami di dalam memelihara ayam bangkok, anakan umur 1-4 bulan akan diberikan pangan yang berupa pakan buatan pabrik yang dicampur dengan susu tepung untuk anak bayi. Komposisi campuran yang kami gunakan adalah 1:5 (Contoh: 1 kg susu dicampur dengan 5kg pakan)”.
Pemberiaan susu tepung sama pentingnya dengan pemberian ASI pada seorang anak manusia, karena zat-zat penting untuk proses pertumbuhan terkandung di dalamnya. Selain kemampuan dalam bertarung, zat-zat tersebut penting dalam membentuk postur tubuh, tulangan, otot, bulu dan bagian tubuh lainnya.
Secara metode, pemelihaaran pasca menetas hingga ± 4 minggu tidak jauh berbeda dengan pemelihaaraan unggas (ayam) jenis lainnya, yaitu :

1. Pemeliharaan Bersama Induk Ayam
Pemeliharaan anak ayam pasca menetas bersama induk biasanya dilakukan untuk mengurangi penggunaan lahan, karena anak ayam disatukan dengan induk tanpa harus menggunakan kandang tambahan. Hal yang harus diperhatikan disini adalah bentuk kandang untuk anak ayam bersama induknya. Tidak seperti kandang untuk ayam dewasa, untuk alas kandang diusahakan lebih rapat dan tidak mendapat aliran udara langsung. Anak ayam yang baru menetas masih dalam kondisi kritis hingga harus terlindungi dari temperature udara luar, cuaca yang tidak stabil dan penyakit, disinilah induk berperan secara naluri untuk melindungi dan menjaga anaknya dari cuaca dan udara yang tidak bersahabat. Anak ayam akan masuk kebagian sayap dan bagian tubuh lainya dari induk untuk menghangatkan diri.
Pada tahap awal ini biasanya ada yang menyatakan bahwa anak ayam usia 1-2 hari hanya membutuhkan air bersih tidak memerlukan makanan karena ada cadangan makanan (kuning telur) yang masih tersisa ditubuhnya akan tetapi kebutuhan makanan tersebut tidak mencukupi. Agar lebih baik makan dan minum disediakan, untuk memaksimalkan penggunaan pakan, pemberian pakan dilakukan sebanyak 5 kali dengan kuantitas tidak terlalu banyak.
2. Dengan Menggunakan Induk Buatan
Metode ini dilakukan untuk meningkatkan produktifitas, sehingga induk ayam dapat cepat bertelur kembali. Metode ini juga dilakukan untuk anak ayam yang menetas dengan menggunakan mesin tetas.  Secara simpel pada dasarnya induk buatan dibuat menyerupai fungsi seekor induk pasca menetas. Seperti yang telah dijelaskan seekor induk akan melindungi anak ayam yang baru menetas dari temperature udara luar, cuaca yang tidak stabil dan penyakit, untuk menggantikan peran induk maka kita harus membuat sebuah kandang yang terlindung dari serangan predator/hama, udara dan cuaca yang buruk.

Wednesday, March 21, 2012

Budidaya Ayam Pedaging

1. SEJARAH SINGKAT

Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.

2. SENTRA PERIKANAN

Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga sudah dijumpai hampir disetiap propinsi 

3. JENIS

Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak perlu risau dalam menentukan pilihannya. Sebab semua jenis strain yang telah beredar memiliki daya produktifitas relatif sama.Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali. Dalam menentukan pilihan strain apa yang akan dipelihara, peternak dapat meminta daftar produktifitas atau prestasi bibit yang dijual di Poultry Shoup. Adapun jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.

4. MANFAAT

Manfaat beternak ayam ras pedaging antara lain, meliputi:
  1. penyediaan kebutuhan protein hewani
  2. pengisi waktu luang dimasa pensiun
  3. pendidikan dan latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja
  4. tabungan di hari tua
  5. mencukupi kebutuhan keluarga (profit motif)
5. PERSYARATAN LOKASI
  1. Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
  2. Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.
  3. Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)
  1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
    1. Perkandangan
      Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi:
      • persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C,
      • kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada,
      • tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam,
      • untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray.
      • Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
    2. Peralatan
      1. Litter (alas lantai)
        Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
      2. Indukan atau brooder
        Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
      3. Tempat bertengger (bila perlu)
        Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
      4. Tempat makan, minum dan tempat grit
        Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
      5. Alat-alat rutin
        Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
  2. Pembibitan
    Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
    1. ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
    2. pertumbuhan dan perkembangannya normal
    3. ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
    4. tidak ada lekatan tinja di duburnya
    1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
      Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day OldChicken)/ayam umur sehari:
      1. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
      2. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
      3. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
      4. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
      5. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
      6. Tidak ada letakan tinja diduburnya.
    2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
      Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.
  3. Pemeliharaan
    1. Pemberian Pakan dan Minuman
      1. Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
        1. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
          • kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
          • kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
        2. Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
          • kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
          • kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu:
            • minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor,
            • minggu ke-6 (umur 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor,
            • minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan
            • minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor.
              Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
      2. Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
        1. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
        2. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
    2. Pemeliharaan Kandang
      Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
7. HAMA DAN PENYAKIT
  1. Penyakit
    1. Berak darah (Coccidiosis)
      Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
      Pengendalian:
      1. menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering;
      2. dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
    2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
      Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
      Pengendalian:
      1. menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang;
      2. pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
  2. Hama
    1. Tungau (kutuan)
      Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
      Pengendalian:
      1. sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat;
      2. dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
8. PANEN
  1. Hasil Utama
    Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam
  2. Hasil Tambahan
    Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam.
9. PASCAPANEN
  1. Stoving
    Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan (Houlding Ground)
  2. Pemotongan
    Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk.
  3. Pengulitan atau Pencabutan Bulu
    Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7- 54,4°C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang
    halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.
  4. Pengeluaran Jeroan
    Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap
    dimasak dalam kemasan terpisah.
  5. Pemotongan Karkas
    Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan dan dikemas.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
  1. Analisis Usaha Budidaya
    Dasar perhitungan biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh dalam analisis ini, antara lain adalah:
    1. jenis ayam yang dipelihara adalah jenis ayam ras pedaging (broiler) dari strain CP.707.
    2. sistem pemeliharaan yang diterapkan dengan cara intensif pada kandang model postal
    3. luas tanah yang digunakan yaitu 200 m 2 dengan nilai harga sewa tanah dalam 1 ha/tahun adalah Rp 1.000.000,-.
    4. kandang terbuat dari kerangka bambu, lantai tanah, dinding terbuat dari bilah-bilah bambu denga alas dinding setinggi 30 cm, terbuat dari batu bata yang plester dan atap menggunakan genting.
    5. ukuran kandang, yaitu tinggi bagian tepinya 2,5 m, lebar kandang 5 m dan lebar bagian tepi kandang 1,5 m.
    6. lokasi peternakan dekat dengan sumber air dan listrik.
    7. menggunakan alat pemanas (brooder) gasolec dengan bahan bakar gas.
    8. penerangan dengan lampu listrik.
    9. umur ayam yaitu dimulai dari bibit yang berumur 1 hari
    10. litter/alas kandang menggunakan sekam padi.
    11. jenis pakan yang diberikan adalah BR-1 untuk anak ayam umur 0-4 minggu dan BR-2 untuk umur 4-6 minggu.
    12. tingkat kematian ayam diasumsikan 6%.
    13. lama masa pemeliharaan yaitu 6 minggu (42 hari).
    14. berat rata-rata per ekor ayam diasumsikan 1,75 kg berat hidup pada saat panen.
    15. harga ayam per kg berat hidup, yaitu diasumsikan Rp 2500,-, walau kisaran harga sampai mencapai Rp 3000,- ditingkat peternak/petani.
    16. ayam dijual pada umur 6 mingu atau 42 hari.
    17. nilai pupuk kandang yaitu Rp 60.000,-.
    18. bunga Bank yaitu 1,5%/bulan
    19. nilai penyusutan kandang diperhitungkan dengan kekuatan masa pakai 6 tahun dan nilai penyusutan peralatan diperhitungkan dengan masa pakai 5
      tahun.
    20. perhitungan analisis biaya ini hanya diperhitungkan sebagai Pedoman dasar, karena nilai/harga sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan.
      Adapun rincian biaya produksi dan modal usaha tani adalah sebagai berikut :
      1. Biaya prasarana produksi
        1. Sewa tanah 200 m 2 selama 2 bulan---------------Rp. 20.000,-
        2. Kandang ukuran 20 x 5 m
          • Bambu 180 batang @ Rp 1250,--------------Rp. 225.000,-
          • Semen 4 zak @ Rp 7000,--------------------Rp. 28.000,-
          • Kapur 30 zak @ Rp 6000,-------------------Rp. 18.000,-
          • Genting 2600 bh @ Rp 90,-------------------Rp. 234.000,-
          • Paku reng 5 kg @ Rp 2000,------------------Rp. 10.000,-
          • Paku usuk 7000 kg @ Rp 1800, -------------Rp. 12.600,-
          • Batu bata 1000 buah @ Rp 55,---------------Rp. 55.000,-
          • Pasir 1 truk -----------------------------------Rp. 230.000,-
          • Tali 28 meter @ Rp 5000, --------------------Rp. 14.000,-
          • Tenaga kerja ----------------------------------Rp. 400.000,-
        3. Peralatan
          • Tempat pakan 28 bh @ Rp 5000, ------------ Rp. 140.000,-
          • Tempat minum 32 bh @ Rp 3880, ------------ Rp. 124.000,-
          • Sekop 1 bh ----------------------------------- Rp. 7.000,-
          • Ember 2 bh @ Rp 2000, ---------------------- Rp. 4.000,-
          • Tong bak air 1 bh ----------------------------- Rp. 15.000,-
          • Ciduk 2 bh @ Rp 500, ------------------------ Rp. 1.000,-
          • Tabung gas besar 1 bh ------------------------- Rp. 250.000,-
          • Thermometer 1 bh ----------------------------- Rp. 2.000,-
          • Regulator 1 bh --------------------------------- Rp. 52.500,-
          • Brooder (gasolec) 1 bh ------------------------ Rp. 15.000,-
          • Tali gantung tmp pakan 120 m @Rp 500,- ----- Rp. 60.000,-
            Jumlah biaya prasarana produksi --------------- Rp. 2.052.000,-
      2. Biaya sarana produksi
        1. Bibit DOC 1000 bh @ Rp 900,- -------------------- Rp. 900.000,-
        2. Pakan dan obat-obatan
          • BR-1 31 zak (0-4 minggu) @Rp 36.000, ------- Rp. 1.116.000,-
          • BR-2 34 zak (4-6 mingu) @ Rp 34.000, -------- Rp. 1.156.000,-
          • obat-obatan @ Rp 150,-/ekor ------------------ Rp. 150.000,-
        3. tenaga kerja pelihara 1,5 bln @ Rp 105.000,- -------- Rp. 157.500,-
        4. Lain-lain ---------------------------------------------- Rp. 10.000,-
          • sekam padi alas kandang 1 truk @Rp 60.000,- -- Rp. 60.000,-
          • karung goni bekas 32 kantong @ Rp 300,- ------ Rp. 2.400,-
          • pemakaian listrik selama 0-6 minggu ------------- Rp. 7.000,-
          • pemakaian gas ----------------------------------- Rp. 35.000,-
            Jumlah biaya produksi --------------------------- Rp. 3.583.900,-
      3. Biaya produksi
        1. Sewa tanah 200 m 2 selama 2 bulan ------------------ Rp. 20.000,-
        2. Nilai susut prasarana produksi/2 bln
          • kandang ----------------------------------------- Rp. 51.109,-
          • Peralatan Rp 805.660,- : 30 --------------------- Rp. 26.856,-
        3. Bibit DOC 1000 ekor --------------------------------- Rp. 900.000,-
        4. Pakan dan obat-obatan -------------------------------- Rp. 2.422.000,-
        5. Tenaga kerja ------------------------------------------- Rp. 157.500,-
        6. lain-lain ------------------------------------------------ Rp. 104.400,-
        7. Bunga modal 1,5% per bulan --------------------------- Rp. 84.543,-
        8. Bulan modal 1,5 bulan --------------------------------- Rp. 126.815,-
          Jumlah biaya produksi ---------------------------------- Rp. 3.808.680,-
      4. Pendapatan
        1. Total produksi 1000X94%X1,75 kg X Rp 2500,- ----- Rp. 4.112.500,-
        2. Nilai Pupuk kandang ----------------------------------- Rp. 60.000,-
        3. Jumlah pendapatan ------------------------------------- Rp. 4.172.500,-
        4. Keuntungan -------------------------------------------- Rp. 363.820,-
      5. Parameter kelayakan usaha
        1. BEP Volume Produksi = 870 ekor
        2. BEP Harga Produksi Rp. 3.316.000,-
        3. B/C Ratio = 1,09
        4. ROI = 6,45 %
        5. Rasio keuntungan terhadap pendapatan = 8,71 %
        6. Tingkat pengembalian modal = 2,6 th.
  2. Gambaran Peluang Agribisnis
    Prospek agribisnis peternakan untuk ternak ayam broiler cukup baik dimana permintaan pasar selalu meningkat, sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi hewani. Produksi ternak ayam broiler saat ini berkembang dengan pesat dan peluang pasar yang bisa dihandalkan.
11. DAFTAR PUSTAKA
  1. Muhammad Rasyaf, Dr.,Ir. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Penebar Swadaya (anggota IKAPI) Jakarta.
  2. Cahyono, Bambang, Ir.1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler). Penerbit Pustaka Nusatama Yogyakarta.