Masa pemeliharaan itik periode awal (starter) adalah masa paling
menentukan, bagaimana tidak kalau sampai kita salah dalam menerapkan
manajemen pemeliharaan pada umur tersebut akan bisa berbuntut panjang.
Buntut panjang yang kita maksud seperti laju pertumbuhan yang kurang
maksimal, tidak bisa berproduksi pada umur yang diharapkan, tingkat
produksi telur yang rendah dan bahkan umur produksi telurnya pendek.
Oleh karena itu dengan sedikit berbekal pengetahuan tentang pakan itik
fase starter tentu tidak ada salahnya.
Kita ketahui bersama fungsi pakan pada makhluk hidup terutama ternak
adalah sebagai penghasil energy. Setelah energy terbentuk maka akan
dipergukan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya (memelihara jaringan
tubuh), kalau ada kelebihan energy akan dipergunakan untuk berproduksi
(telur dan daging) dan bereproduksi. Pemberian pakan pada anak itik
(DOD) masih disalurkan untuk kebutuhan pokoknya yaitu tumbuh dan
berkembang, sehingga kalau kebutuhan pakan pada periode starter
terpenuhi dengan baik maka pembentukan dan pertumbuhan jaringan tubuh
(kulit, daging, otot dan tulang) akan berjalan dengan baik pula.
Pakan untuk anak itik periode starter baik
untuk itik jantan tujuan pedaging atau itik betina tujuan petelur
adalah sama, yang menjadikan sedikit berbeda antara itik pedaging dan
itik petelur adalah ketika itik tersebut memasuki umur 60 hari. Pada
pemeliharaan itik jantan maka umur tersebut bisa dikatakan sebagai fase finisher
bahkan di beberapa tempat pemeliharaan itik jantan hanya 35-40 hari
sudah bisa mencapai berat 1-1,3 kg. Sedangkan pada pemeliharaan itik
betina umur tersebut baru dikatakan menginjak fase grower .
Perlu diketahui bahwa persyaratan mutu standar kebutuhan pakan anak itik untuk fase starter
adalah sebagai berikut : protein kasar 20%-22%, energy metabolisme
2900-3000 kkal/kg, lemak 3,5%, serat kasar 4-7%, kalsium 0.6-1.06%.
Tingginya kebutuhan kadar protein dalam pakan anak itik dikarenakan pada
masa ini anak itik membutuhkan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang guna
menunjang perkembangan jaringan tubuhnya serta untuk menjaga ketahanan
tubuh dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru, baik
karena cuaca dingin maupun panas atau karena pindah kandang (membeli
bibit dari tempat lain).
Mungkin dikarenakan ketidaktahuan atau apalah istilahnya, kadang ada
peternak yang hanya memberikan pakan ala kadarnya saja sejak umur DOD
seperti dedak saja, dedak+nasi kering, atau hanya limbah dapur.
Sebenarnya tidak masalah, akan tetapi anak itik akan mengalami
pertumbuhan yang lambat dan ini tentunya tidak efisien untuk usaha
pembesaran. Maksud hati ingin berhemat akan tetapi secara tidak sadar
bahwa anda sudah menanam pemborosan waktu. Ingat bahwa prinsip usaha
penggemukan adalah bagaimana mendapatkan berat badan ideal pada umur
yang singkat. Kiranya kita perlu menghitung ulang tingkat efisiensi
antara pemberian pakan yang sedikit mahal dalam waktu yang lebih pendek
dengan pemberian pakan yang murahan tapi dalam jangka waktu lebih lama.
Coba anda hitung dan bandingkan kembali!!!
Ragam cara pemberian pakan pada anak itik :
Cara pemberian basah
Cara pemberian pakan secara basah yaitu pakan itik yang berupa
konsentrat dicampur dengan air. Keadaan atau bentuk pakan setelah
dicampur dengan air adalah pakan tersebut tidak sampai mengeluarkan air
kalau kita peras (mamel=jawa). Ada sedikit catatan kalau kita
menggunakan pakan basah yaitu frekuensi pemberian pakan haruslah
ditingkatkan. Karena pakan bentuk basah gampang mengundang bibit
penyakit terutama jamur. Makanya pemberian nya mesti sedikit-sedikit
tapi langsung habis.
Cara pemberian kering
Cara pemberian pakan kering adalah bahan pakan yang ada semisal pakan
konsentrat langsung kita berikan begitu saja. Memang cara ini terlihat
praktis dan lebih aman akan tetapi bagi ternak sendiri sepertinya kurang
bisa menikmati sajian tersebut. Dan kalau kita perhatikan maka banyak
pakan yang terbuang karena bentuk anatomi paruh itik/bebek berbeda
dengan paruh ayam. Kalau kita memilih cara ini maka tempat minum jangan
diletakkan berjauhan karena anak itik yang diberi pakan dengan cara ini
perlu segera minum.
Terlepas dari cara pemberian pakan, maka menurut kami yang paling
praktis adalah menggunakan pakan konsentrat buatan pabrik (maaf bukan
promosi), karena standar nutirisi pakan konsentrat buatan pabrik sudah
sesuai dengan kebutuhan ternak. Kalau anda protes tentang harga pakan
pabrik yang mahal, memang begitulah keadaannya. Pemerintah saja tidak
kuasa mengendalikan harga pakan ternak apalagi kita. Harga pakan pabrik
kadang dikendalikan oleh bahan-bahan yang masih impor akan tetapi
standar naik-turun nya harga belum pernah kita temukan apa pastinya.
Salah satu cara agar pakan yang kita berikan bisa lebih efisien adalah
dengan mengupayakan sedemikian rupa agar pakan tidak banyak yang
terbuang. Bisa dengan memilih salah satu cara pemberian pakan, memilih
bentuk wadah pakan yang tepat, dan usaha pengontrolan pemberian pakan.
Pemberian pakan konsentrat buatan pabrik disarankan sampai umur 3
minggu, setelah itu pakan bisa diganti berupa campuran pakan konsentrat
dengan dedak atau pakan alternatif lainnya. Mengapa mesti pakan
konsentrat? Karena pemberian pakan konsentrat sangat mudah dan anda
tidak perlu repot-repot lagi untuk menghitung kebutuhan nutrisinya
segala. Kegiatan anda yang terpenting pada umur ini adalah kita
berkonsentrasi terhadap keadaan/kondisi DOD karena pada umur ini rawan
terhadap kematian. Pergunakanlah waktu anda untuk memperhatikan dengan
seksama tingkah laku DOD, begitu muncul masalah (penyakit atau lainnya)
segera atasi dan jangan biarkan masalah berlarut. Kalaupun anda
mencampur pakan untuk pakan DOD belum tentu komposisi nutrisi sudah
tepat, malah efek dari pencampuran pakan yang tidak tepat siap menanti
dan menjadi masalah bagi anda nantinya.
Saran : Setelah lepas masa starter dan agar tercapai nilai ekonomis,
harga pakan yang selama ini menjadi kendala dapat ditekan serendah
mungkin dengan pemanfaatan bahan-bahan yang mudah didapat, murah
harganya dan nilai gizi yang cukup tinggi. Misalnya protein yang di
dapat secara murah, yakni melalui pemanfaatan limbah-limbah hasil
kelautan atau tambak, daging bekicot, limbah industry pengolahan ikan
dan lain-lain. Bisa juga dengan menambahkan enzym-enzym pencernaan agar
didapatkan pertumbuhan yang lebih cepat. Semoga bermanfaat* (SP.t)
sumber : www.sentralternak.com
No comments:
Post a Comment