Source: Majalah Pengusaha – www.majalahpengusaha.com
Selama ini kita hanya mengenal budidaya itik di darat. Padahal
budidaya itik di laut jauh lebih menguntungkan. Dengan memelihara 650
ekor, kita bisa mengantongi keuntungan bersih Rp 3 juta per bulan.
Russanti Lubis Pernah melihat itik ngemil atau mengulum es batu? Kalau
belum, Anda harus berbudidaya itik laut terlebih dulu. Sebab, dalam
budidaya binatang yang daya tahan hidupnya lebih tinggi daripada ayam
ini, ngemil terpaksa dilakukan kepada itik-itik tersebut untuk menekan
biaya pangan. Di sisi lain, dalam budidaya ini kadangkala itik juga
dipaksa mengulum es batu sebagai bentuk pertolongan pertama, untuk
menyelamatkan nyawa hewan yang juga disapa bebek ini, dari kematian
mendadak karena memakan bangkai hewan. Lalu, apa itu budidaya itik
laut? “Budidaya itik laut yaitu itik darat yang dibudidayakan di wilayah
pantai atau pinggiran laut dengan menggunakan pola alamiah atau
dibiarkan lepas begitu saja (Jawa: diumbar, red.) tapi tetap dalam
batas-batas tertentu saat air laut surut, sehingga mereka dapat mencari
makanan tambahan sendiri untuk meningkatkan produksi telur mereka. Usaha
pemeliharaan itik ini memanfaatkan sumber daya pantai, yang merupakan
penyedia pakan pendukung produksi dengan kandungan protein tinggi dan
murah berupa sisa-sisa ikan dan biota laut yang telah mati yang
ditinggalkan kala air laut surut, sehingga diperoleh keuntungan usaha
yang optimal,” kata Sugiarto, Kepala Dinas Peternakan Kota Pasuruan,
Jawa Timur.Untuk komoditi utamanya bisa menggunakan itik Lumajang, Bali,
Mojosari, Khaki, Champbel, dan sebagainya. Dalam pengembangbiakan
hewan yang berdaya telur 57,8% itu, Sugiarto melanjutkan, Dinas
Peternakan Kota Pasuruan menggunakan itik Mojosari (Modopuro). Sebab,
secara ekonomis, itik jenis ini jauh lebih menguntungkan daripada itik
jenis lain. “Dengan memperhatikan sifat dan karakteristiknya, bebek
Mojosari (Modopuro) dimungkinkan dibudidayakan di semua daerah di
Indonesia, terutama yang berdataran rendah. Tapi, dalam budidaya itik
(di) laut ini tidak harus selalu menggunakan itik ini, karena
pertimbangan segi efisiensi, efektivitas, dan ekonomis,” jelas pria
bergelar insinyur dan magister manajemen ini. Sebagai tambahan
informasi, itik Mojosari (Modopuro) merupakan jenis itik yang banyak
dijumpai di Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa
Timur. Itik ini relatif lebih mudah didapat, murah, dan daya tahan
hidupnya lebih tinggi daripada itik lain. Untuk dapat dibudidayakan,
binatang yang termasuk spesies burung dalam familia Anatidae ini harus
diadaptasikan dengan habitat pantai terlebih dulu, dua minggu setelah
mereka menetas. Beternak itik (di) laut, Sugiarto menambahkan, memiliki
sisi menguntungkan dan merugikan. Sisi menguntungkannya yaitu pertama,
membuka lapangan kerja baru, khususnya para istri nelayan. Kedua, biaya
pakan lebih murah dibandingkan dengan budidaya itik (di) darat.
Misalnya, jika seekor itik darat menghabiskan biaya Rp500,- sampai
Rp700,- per hari, maka seekor itik laut hanya menelan biaya Rp100,-
hingga Rp200,- setiap harinya. Ketiga, kualitas telur yang relatif lebih
baik dibandingkan dengan hasil budidaya itik (di) darat. “Warna kuning
telurnya lebih kemerahan sehingga tampilannya terkesan lebih menarik,
sekaligus menunjukkan bahwa kandungan proteinnya lebih tinggi. Hal ini
disebabkan kebutuhan protein dan mineral itik pada saat berproduksi
tercukupi,” ucapnya. Keempat, keuntungan dari hasil penjualan itik
afkir. Sedangkan sisi kerugiannya yaitu timbulnya angka kematian itik di
usia muda. “Sebab, dengan sistem diumbar kemungkinan mereka memakan
sampah atau bangkai hewan,” imbuhnya. Budidaya itik (di) laut dapat
dilakukan siapa pun dengan syarat yang bersangkutan tinggal di daerah
yang berpantai landai, memiliki cukup modal, serta mempunyai komitmen
usaha yang kuat, rajin, dan jujur. Selain itu, sebisa mungkin
menghindari kondisi bibit itik yang tidak seragam baik dari segi umur,
jenis, ukuran, maupun asalnya. Karena, hal ini menyebabkan setiap
perubahan yang terjadi (masa bertelur, masa rontok bulu, dan sebagainya)
di kemudian hari, tidak dapat diperkirakan secara manajerial. Di
samping itu, melakukan pemeriksaan dan pembersihan area gembala dari
sampah dan bangkai binatang, sebelum binatang yang dijuluki burung air
ini diumbar. Saat diumbar, itik harus tetap dalam pengawasan penuh,
untuk menghindarkan mereka dari gangguan pencuri atau binatang buas.
Lebih dari itu semua, sediakan selalu air minum tawar dan bersih. Nah,
selamat beternak. Yang Harus Dipersiapkan… Untuk membudidayakan itik
(di) laut ini, yang harus dipersiapkan : 1. Komitmen tempat pengadaan
dan pemilihan bibit. 2. Kandang atau tempat penampungan awal untuk
memulai proses adaptasi daerah, beserta kelengkapannya. Ukuran kandang
disesuaikan dengan kepadatan ternaknya. 3. Pakan bibit dan obat-obatan
secukupnya (± 3 minggu). 4. Pagar area gembala. 5. Kandang produksi,
untuk ukuran harus disesuaikan dengan jumlah dan kepadatan ternaknya •
Pakan itik dewasa (untuk hidup pokok dan produksi). 6. Komitmen tempat
dan pasar telur hasil produksi. 7. Komitmen tempat dan pasar itik
afkiran. 8. Air minum tawar harus selalu tersedia, mengingat sifat itik
yang hanya mau minum atau mengkonsumsi air dalam kondisi tawar. 9. Bibit
itik Mojosari jenis kelamin betina dengan umur dan ukuran seragam. Hal
ini, harus dilakukan agar saat berproduksi dapat terjadi serentak. 10.
Pengawasan kesehatan itik Proses budidaya itik (di) laut dalam satu
periode, terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu: 1. Tahap pengumpulan
bibit merupakan awal proses budidaya dengan kegiatan: Menentukan tempat
pembelian atau pengadaan bibit dengan mempertimbangkan aspek jarak,
waktu tempuh, harga beli, kualitas bibit, dan jenis itik. Pemilihan
bibit dengan berpedoman pada umur (± dua minggu sebelum menetas), jenis,
kesehatan, ukuran dan jenis kelamin itik yang seragam, serta sesuai
kebutuhan. Pengepakkan sesuai jumlah dan ukuran yang ada. Sebelumnya,
pada masing-masing bibit telah diteteskan larutan gula melalui mulut
sebagai langkah antisipasi stres akibat pengangkutan. Pengangkutan dan
pengiriman bibit ke kandang adaptasi. 2. Tahap adaptasi daerah Bibit
itik berada di dalam kandang yang letaknya di dekat pantai selama ± 3
minggu dengan hanya diberi makanan jadi buatan pabrik dalam bentuk
kering, air minum tawar dalam jumlah yang tidak terbatas, dan penerangan
secukupnya. 3. Tahap pembesaran Pada tahap ini, itik mulai diberi ruang
gerak yang cukup luas dengan memperkenalkannya pada kondisi pantai,
dengan cara diumbar saat air laut surut dengan waktu terbatas, diberi
pakan dalam bentuk basah pada pagi dan sore, serta air minum tawar dalam
jumlah tak terbatas sampai itik mulai bertelur (± umur 4 bulan). 4.
Tahap produksi Pelaksanaan tahap ini hampir sama dengan tahap nomor
tiga, hanya jam buka kandang diatur agak siang karena masih dilakukan
pemungutan telur produksi harian. Sesuai kebiasaan, itik akan mengalami
puncak produksi harian saat berumur 14 bulan. 5. Tahap pasca produksi
Secara umum, itik-itik pada tahap ini telah mengalami penurunan produksi
dan akan mengalami rontok bulu, sehingga perlu dilakukan evaluasi dan
seleksi pada masing-masing itik untuk dilakukan pengafkiran. 6. Tahap
peremajaan Hasil evaluasi tahap ke lima dapat dijadikan sebagai pedoman
dalam peremajaan itik, sehingga kontinyuitas produksi telur persatuan
waktu dari satu unit usaha dapat dicapai dan bisa ditentukan pada
waktu-waktu yang akan datang. Analisa Bisnis Dalam budidaya itik
(di) laut, terdapat dua modal yang harus ditanamkan yaitu pertama, modal
investasi yang berfungsi untuk membiayai pembuatan kandang, pagar area
gembala, tempat makan dan minum itik, fasilitas listrik, pompa air,
serta bibit itik. Kedua, modal produksi yang berfungsi untuk membeli
bahan pakan itik dan membayar tenaga kerja, yang nilainya tergantung
pada seberapa banyak itik yang akan dibudidayakan. Contoh, bila ingin
membudidayakan 650 ekor itik yang terdiri dari 10 ekor jantan dan 640
ekor betina, pakan yang diberikan sejak awal hingga itik-itik ini
berumur tiga minggu adalah pakan jadi (buatan pabrik). Selanjutnya,
mereka diberi pakan campuran antara karak (kerupuk nasi, red.) dan
bekatul dalam bentuk basah, hingga akhir masa reproduksi atau ketika
hewan yang masih bersaudara dengan angsa itu berumur 14 bulan. Analisis
bisnis budi daya 650 itik (di) laut dalam satu bulan: Rata-rata jumlah
telur yang dihasilkan 370 butir/hari Harga rata-rata Rp 600,-/butir
Hasil penjualan telur Rp 222.000,-/hari Pengeluaran untuk pembelian
pakan sebanyak 90 kg @Rp600,- = Rp 54.000,- Keuntungan kotor Rp
168.000,-/hari Keuntungan bersih sekitar Rp 100.000,-/hari Keuntungan
bersih perbulan Rp3.000.000,-/bulan Harga di atas merupakan harga pada
tahun 2007…..harga telur bebek saat ini dikisaran 1200 s.d. 1500 rupiah
per butir.
No comments:
Post a Comment